Quantcast
Channel: Berita Terkini – Universitas Sebelas Maret
Viewing all articles
Browse latest Browse all 5023

Dosen FEB UNS Bersama Masyarakat dan Mahasiswa KKN Bangun Kampung Maronggelo Berbasis Kearifan Lokal

$
0
0

UNS – Dua dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Heru Agustanto, M.S.E dan Bambang Sarosa, M.Si. melakukan serangkaian kegiatan di Kampung Maronggelo, Desa Wolomeze, Kecamatan Riung Barat, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada bulan Februari lalu. Kedua dosen Program Studi (Prodi) Manajemen FEB UNS tersebut bersama dengan masyarakat setempat dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) memiliki program untuk membangun desa dengan konsep desa mandiri berbasis pada kearifan lokal.

“Kami membantu bersama-sama dengan masyarakat, para tokoh masyarakat, ketua-ketua adat, dan aparat desa setempat dalam membangun desanya dengan konsep desa mandiri berbasis pada kearifan lokal, terutama dengan memanfaatkan semua potensi lokal, terutama alam, lingkungan, dan sumber daya yang ada di desa tersebut, termasuk sumber daya ekonominya,” ujar Heru saat dihubungi oleh tim uns.ac.id pada Kamis (7/5/2020).

Pengembangan desa tersebut dapat dilihat pada usaha memajukan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian Terpadu Santo Bertelomeus Maronggelo pada bidang sumber daya manusia, sarana dan prasarana pendidikan, serta bantuan lainnya. SMK tersebut berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Cahaya Warukia (SANDICAKIA).

Awalnya, pendirian SMK itu sudah beberapa tahun yang lalu digagas kedua dosen FEB UNS tersebut bersama dengan tokoh agama dari Desa Maronggelo, Romo Berto, Pastor yang merupakan Doktor di bidang Sosiologi Agama, serta bersama beberapa tokoh masyarakat lain. Sekolah tersebut, saat ini sudah memasuki tahun kedua namun pada proses pembelajarannya masih menempati sekolah lain di desa setempat . Awalnya, pada Sabtu (2/5/2020) lalu, direncanakan untuk peletakan batu pertama guna pembangunan gedung sekolah namun saat dikonfirmasi tim uns.ac.id, Heru mengatakan belum mendapatkan informasi dari pihak desa.
“Untuk peletakan batu pertamanya, saya belum mendapatkan informasi. Harapan mereka memang saat peletakan batu pertama untuk sekolah tersebut, kami bisa berada disana tapi karena sekarang kondisinya belum memungkinkan untuk kesana,” terang Heru.

Pada SMK Pertanian Terpadu Santo Bertelomeus Maronggelo, konsep yang digunakan adalah sekolah mandiri berbasis kearifan lokal yang sebagian dari biaya sekolah dan proses belajar mengajar didanai dari hasil pertanian dan peternakan. Pertanian dan peternakan ini dikelola oleh siswa dan guru di lahan dengan luas sekitar 10 Hektar (ha) yang diserahkan oleh Desa Maronggela sebagai lahan untuk praktik sekolah tersebut.

Adapun, berbagai program yang telah dilaksanakan di desa tersebut diantaranya adalah membentuk koperasi pendidikan, koperasi petani, latihan membuat pupuk bokashi, dan memberikan pelatihan kerajinan bambu.

Untuk menyukseskan serangkaian program tersebut, selama tiga periode KKN UNS, Heru dan Bambang mengajak mahasiswa ke Maronggelo untuk melanjutkan serangkaian program desa tersebut. Bambang dan Heru saat ini juga sedang merancang program pertanian kedelai. Program ini rencananya akan bekerjasama dengan pemerintahan kecamatan dan desa.

“Nah yang potensial lagi adalah kedelai, sudah pernah di survei oleh dinas terkait, katanya cocok tapi belum ada yang mulai menanam, itu makanya rencana kami musim tanam tahun ini akan mencoba mengajak mulai tanam kedelai di lahan praktek SMK, paling tidak untuk contoh budi daya kedelai dan nanti dari hasilnya langsung kita bikin produk tempe yang mudah prosesnya, setelah itu tahu. Di sana cari tahu atau tempe lebih susah dibanding cari daging,” ujar Heru.Humas UNS/Zalfaa

The post Dosen FEB UNS Bersama Masyarakat dan Mahasiswa KKN Bangun Kampung Maronggelo Berbasis Kearifan Lokal appeared first on Universitas Sebelas Maret.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 5023