Quantcast
Channel: Berita Terkini – Universitas Sebelas Maret
Viewing all 5023 articles
Browse latest View live

Parade Melon Semarakkan Reuni Akbar Ikatani UNS

$
0
0
Dua dari sepuluh peserta parade melon memperagakan busana dengan bentuk daun melon di acara Reuni Akbar Ikatani UNS, Minggu (18/9/2016).

Dua dari sepuluh peserta parade melon memperagakan busana dengan bentuk daun melon di acara Reuni Akbar Ikatani UNS, Minggu (18/9/2016).

Parade buah melon ikut menyemarakkan Reuni Akbar Ikatan Keluarga Pertanian (Ikatani) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Minggu (18/9/2016). Sebanyak satu ton buah melon didatangkan untuk dibagikan dalam parade ini. Parade yang diselenggarakan di Halaman Fakultas Pertanian UNS ini, digelar oleh mahasiswa FP UNS untuk memeriahkan Reuni Akbar UNS. Buah melon dipilih sebagai bintang utama parade karena buah melon merupakan salah satu produk unggulan di bidang pertanian.

Buah melon yang dibagikan kepada peserta merupakan buah melon dengan kualitas super seperti melon Kinanti, Kirani dan Adinda. “Buah melon ini merupakan garapan dari Mugiharjo, seorang alumni FP UNS angkatan 1985 bekerja sama dengan PT. Tunas Agro Persada,” ungkap Sekretaris Panitia Temu Nasional dan Reuni Akbar FP UNS, Sri Kusrini Maruti.  Parade melon ini diselenggarakan agar seluruh peserta dan pengunjung dapat mengenal varietas melon super tersebut. Peserta dan pengunjung dapat menikmati buah melon bersama-sama.

dd

Perwakilan PT. Tunas Agro Persada beri bibit melon varietas Kinanti, Kirani dan Adinda kepada Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS Darsono, Rektor UNS Ravik Karsidi, dan Dekan FP UNS Bambang Puji Asmanto.

Parade melon dikemas dengan nuansa khas, melon yang telah dipotong-potong disajikan di dalam wadah-wadah tradisional seperti bakul, tenggok dan tampah. Selain itu, dalam parade ini ditampilkan pula beberapa busana karya salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) FP UNS, Teater Thoekoel. Busana tersebut dibuat dengan menggunakan aksen melon di beberapa bagian, seperti kulit melon di bagian hiasan kepala atau bentuk sayap busana yang menyerupai daun melon. Sebanyak 10 mahasiswa dan 10 mahasiswi FP UNS ikut serta dalam memamerkan busana unik bernuansa melon dan mendistribusikan buah melon kepada para peserta dan pengunjung.

Parade melon merupakan salah satu dari rangkaian acara Reuni Akbar Ikatani UNS 2016 yang diadakan tanggal 16 sampai dengan 18 September 2016. Selain parade melon, ada acara Temu Nasional alumni FP UNS yang berasal dari seluruh Indonesia. Diadakan pula Expo Produk Pertanian yang menyajikan 48 stand produk seperti bibit, dekor dan bahan pangan. Acara Reuni Akbar Ikatani diikuti tak kurang dari 1500 alumni dari 35 angkatan yakni angkatan 1976 hingga 2010.[](anggiayu.red.uns.ac.id)

The post Parade Melon Semarakkan Reuni Akbar Ikatani UNS appeared first on Universitas Sebelas Maret.


FEB UNS Adakan Sosialisasi Jaminan Produk Halal

$
0
0

Riset grup keuangan dan perbankan syariah FEB UNS adakan sosialisasi UU No. 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH), Sabtu (17/09/2016). Bertempat di Ruang Sidang 1 FEB UNS, sosialisasi JPH merupakan bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Ketua Riset Grup Keuangan dan Perbankan Syariah FEB UNS, Falikhatun. Dalam sosialisasi JPH tersebut hadir pula Ahmad Izuddin dari LPPOM (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat, dan Kosmetika) MUI Jawa Tengah.

Riset grup keuangan dan perbankan syariah FEB UNS adakan sosialisasi UU No. 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH), Sabtu (17/09/2016).

Riset grup keuangan dan perbankan syariah FEB UNS adakan sosialisasi UU No. 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH), Sabtu (17/09/2016).

Sosialisasi yang dihadiri sekitar 50 pelaku usaha menjelaskan tentang pentingnya sertifikasi halal utamanya dalam produk makanan. Menurut Thomson Routers and Dinar Standard, makanan halal (halal food) menjadi faktor utama dalam kedatangan turis muslim di seluruh dunia. “Sebanyak 67% faktor utamanya adalah halal food. Disusul faktor lain yaitu price, muslim-friendly, hotel, relaxation, adventure, dan lain sebagainya,”terang Falikhatun yang juga merupakan dosen Program Studi Akuntansi FEB UNS.

Dalam sosialisasi JPH tersebut, Ahmad Izuddin menegaskan UU No. 33 tahun 2014 berbunyi bahwa produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal. Sertifikat halal berlaku selama 4 tahun sejak diterbitkan oleh BPJPH dan wajib diperpanjang oleh pelaku usaha dengan mengajukan pembaruan sertifikat halal paling lambat tiga bulan sebelum masa berlaku sertifikat halal selesai.

Dengan adanya sertifikat halal ini, setiap pelaku usaha wajib mencantumkan label halal dalam produknya. Pencantuman label halal harus mudah dilihat dan dibaca serta tidak mudah dihapus, dilepas, dan dirusak. Jika hal ini dilanggar, maka pemerintah akan menindak secara tegas pelaku usaha  sesuai dengan UU No. 33 tahun 2014. “Jika ada pelaku usaha yang melanggar, maka akan dikenai denda sejumlah 2 miliar rupiah dan kurungan selama lima tahun,”ungkap Ahmad Izuddin dalam kegiatan sosialisasi JPH.

Selain kegiatan sosialisasi JPH, dalam kegiatan tersebut riset grup keuangan dan perbankan syariah FEB UNS juga memfasilitasi pengurusan sertifikasi halal kepada para peserta. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga akan dilakukan follow up pembuatan website bersama untuk dapat memasarkan produk masing-masing. [](afifah.red.uns.ac.id)

The post FEB UNS Adakan Sosialisasi Jaminan Produk Halal appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Kompetisi Ide Tingkat Internasional, Mahasiswa PWK UNS Singkirkan Ribuan Peserta

$
0
0

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Kali ini, 3 mahasiswa Program Studi (S-1) Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik (PWK FT) UNS berhasil menjuarai “Busan Global Smart Cities Challenge” di Busan, Korea Selatan, 7-9 September 2016 lalu. Kompetisi tersebut ditujukan bagi kalangan yang memiliki ide inovatif dalam memanfaatkan kekuatan teknologi digital untuk kemajuan, keamanaan, dan kenyamanan sebuah kota sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan hidup orang. Kompetisi yang merupakan salah satu rangkaian acara “The 3rd Young ICT Leaders’ Forum” tersebut digelar atas kerja sama The International Telecommunication Union (ITU) dan Pemerintah Busan.

Salsabila Imtiyas, Azrina Farania, dan Eldora Aristian Lintang saat presentasikan ide mereka.

Salsabila Imtiyas, Azrina Farania, dan Eldora Aristian Lintang saat presentasikan ide mereka. Foto diambil dari http://www.itu.int/

Adalah Azrina Farania, Salsabila Imtiyas, dan Eldora Aristian Lintang, tiga mahasiswa yang telah mengharumkan nama UNS dan Indonesia. Mereka bertiga yang dibimbing oleh Dosen PWK, Rufia Andisetyana Putri, mempresentasikan ide mengenai pengembangan smart city yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan pedagang kaki lima (PKL). “Sebenarnya yang dilombakan itu ide, dan kita punya ide bagaimana cara meningkatkan peluang pengembangan usaha dagang PKL, dimulai di Solo. Inovasi yang kami lakukan yakni mendekatkan mereka (PKL) dengan konsumen untuk memasarkan produknya, serta pedagang pasar tradisional untuk bahan bakunya, dengan membuat aplikasi semacam mesin pencari,” ujar Rufia mewakili anak bimbingnya.

Ilustrasi yang diberikan Rufia mengenai ide tersebut adalah jika suatu saat dirinya sedang berpergian dan di tengah jalan ban sepeda motor miliknya bocor, nantinya ia bisa menemukan tambal ban di sekitar lokasi tersebut dengan cara yang praktis, yakni dengan menggunakan mesin pencari yang mereka beri nama “Angkring”. Ia menambahkan bahwa PKL itu tidak hanya makanan. “Tapi, PKL itu juga bisa dalam bentuk jasa, seperti pembuat kunci,  tambal ban,” tuturnya.

Ide tersebut muncul dari pengalaman pribadi. Rufia memulai ceritanya saat ia sering memakai aplikasi pencari makanan saat dirinya bingung memilih makanan dengan harga bersahabat saat berkunjung ke kota lain yang tidak familiar. Salah satu anak didiknya, Salsabila, bercerita bahwa dia sering merasa kebingungan saat ban sepeda motornya pecah di tengah jalan.

Latar belakang lain adalah PKL memiliki keterbatasan informasi dan jejaring untuk meningkatkan usaha dagangnya. Terutama akses pilihan untuk memperoleh bahan baku barang dagangannya dengan harga bersaing, serta pelatihan, dan bantuan dari Pemerintah. Akhirnya mereka bersepakat untuk mengajukan ide membuat aplikasi yang mampu menghubungkan PKL, pedagang pasar tradisional, pembeli, dan Pemerintah ke kompetisi tersebut.

Tim terima Award of National Information Society Agency.

Tim terima Award of National Information Society Agency. Foto diambil dari http://www.itu.int/

Azrina mengungkapkan, tim memasukkan proposal kepada panitia untuk mendaftar. Dari ribuan proposal yang diterima, proses seleksi hanya menghasilkan 30 proposal untuk dipresentasikan. Kemudian, mereka bertiga berangkat ke Busan untuk mempresentasikan proposal mereka. Sampai akhirnya mereka masuk 5 besar dan dikukuhkan sebagai salah satu juara dengan titel The Most 5 Innovative Ideas dan Award of National Information Society Agency.“Kita dapat saran dari panitia buat jangan hanya ngangkat PKL lokal (Surakarta—red) aja, kalau bisa pada beberapa daerah lainnya juga, karena isu PKL hampir selalu ada di seluruh kota,” ujar mahasiswa semester 7 tersebut.

Ke depan, mereka diminta oleh ITU untuk mempresentasikan ide mereka dalam ITU Telecom World 2016 di Bangkok, Thailand,  pada 14-17 November 2016 mendatang. ITU Telecom World 2016 direncanakan akan dihadiri investor, praktisi telekomunikasi, dan beberapa pihak lainnya. Saat ini mereka sedang disibukkan dengan pembuatan aplikasi “Angkring” yang proses pembuatannya mereka bekerja sama dengan mahasiswa Teknik Informatika UNS. Selain itu, mereka juga akan mengajukan ke pihak Pemerintah Kota Surakarta untuk dukungan pengembangan lebih lanjut mengenai aplikasi tersebut.[](dodo.red.uns.ac.id)

The post Kompetisi Ide Tingkat Internasional, Mahasiswa PWK UNS Singkirkan Ribuan Peserta appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Lima Mahasiswa Teknik Industri UNS Magang di ICC UTM

$
0
0

Memorandum of Understanding (MoU) yang telah disepakati antara Universitas Sebelas Maret dengan Universiti Teknologi Malaysia berbuah manis. Setidaknya itu yang dirasakan Ari Wardayanti, Ayu Pratiwi, Anis Maisyaroh, Alessandra Lupita, dan Moh. Iqbal Rizky Fauzan, lima mahasiswa Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik UNS berkesempatan magang di Innovation and Commercialisation Centre (ICC) UTM.

Foto marketing

Dari kanan: Ayu Pratiwi, Alessandra Lupita, Anis Maisyaroh, Moh. Iqbal Rizky Fauzan, dan Ari Wardayanti.

ICC merupakan lembaga di bawah UTM yang berfungsi untuk membantu peneliti dari UTM atau luar UTM dan entrepreneur dalam mengkomersialisasikan ide atau temuan melalui spin-off/ start up, joint venture, dan partnership. Di UNS, ICC serupa dengan Pusat Inovasi dan Teknologi, lembaga inkubator untuk mewujudkan komersialisasi produk inovasi hasil penelitian.

Magang di Perusahaan

Selama 40 hari, mulai tanggal 20 Juli 2016,  kelima mahasiswa Teknik Industri tersebut menjajal bekerja di pusat inovasi UTM. “Ada empat perusahaan di bawah ICC UTM yang kami masuki, seperti Phyto Biznet Sdn.Bhd., Microclear Sdn.Bhd., Adnan Vital Sdn.Bhd, dan Sparkle Precision Sdn.Bhd. Perusahaan tersebut menjual produk seperti VCO(virgin coconut oil), stationary, dan produk kecantikan,” ujar Sandra menjabarkan.

Ayu menambahkan, di perusahaan, mereka terlibat dalam proses produksi produk, belajar membuat materi presentasi produk yang akan dijual hingga bertemu konsumen langsung di lapangan. “Sama saja dengan magang teman-teman di tempat lain. Dari membuat materi presentasi produk, video sampai menjual ke konsumen,” terangnya. Namun, Ayu menemukan karakteristik yang menarik dari para konsumen yang ia temui. Menurutnya, para konsumen tersebut lebih memilih produk buatan dalam negeri meski harganya lebih mahal dari produk yang sama di pasaran.

Sementara itu, Iqbal melihat perbedaan budaya penelitian dengan yang biasa ia temui. “Kebanyakan dari kita, luaran penelitian cukup sampai dengan paper atau laporan. Kalau mereka, tujuan akhirnya mengembangkan produk dan komersialisasi. Mereka sudah punya target penjualan produk,” jelasnya.

Magang Pertama

Kali pertama Prodi Teknik Industri mengirimkan mahasiswanya untuk magang di ICC UTM. UTM utamanya ICC menerima baik kedatangan kelima mahasiswa Teknik Industri. “Sebetulnya kami diminta magang selama 3 bulan, tapi kami harus kembali ke Indonesia karena masih ada kuliah juga,” Sandra menjelaskan. Di akhir tahun ini, mereka diundang UTM untuk mengikuti konferensi dan mempresentasikan paper di sana.

Kunjungan dosen  Teknik Industri UNS di ICC UTM.

Kunjungan dosen Teknik Industri UNS di ICC UTM.

Selama masa magang, dukungan penuh diberikan oleh Teknik Industri kepada para mahasiswanya. Menurut Ari, dukungan Prodi Teknik Industri ia rasakan dari mulai memberi referensi tempat magang di ICC UTM hingga kunjungan dosen Teknik Industri ke tempat magang. “Komunikasi berjalan terus, lewat grup , kadang juga skype-an,” tambah Ari. Menimpali temannya, Iqbal berharap kesempatan magang di ICC UTM akan ada lagi untuk adik tingkatnya kelak. “Semoga ke depannya kegiatan selama di sana lebih terstruktur,” ujarnya.

Wahyudi Sutopo, Kaprodi Teknik Indusri menyambut baik kesempatan magang yang diberikan kepada mahasiswanya. “Kegiatan ini sangat positif untuk meningkatkan kualitas lulusan TI menuju lulusan yang berstandar internasional. Dari inisiasi internship ini maka akan dilanjutkan dengan rintisan tugas akhir dalam bahasa Inggris yang melibatkan pembimbing dari UTM,” jelas Wahyudi lewat sambungan telepon.

Wahyudi juga berharap para mahasiswa S1 yang berprestasi ini dapat menjalani tugas akhir, sesuai Peraturan Rektor No. 582/UN27/HK/2016, tanggal 8 Agustus 2016, utamanya pasal 16 ayat 13. Mahasiswa yang berhasil memasukkan artikel ilmiah hasil penulisan skripsi atau tugas akhir dan dimuat di dalam jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional terindexs sebagai penulis pertama, dapat dibebaskan dari ujian skripsi atau tugas akhir dengan nilai 4,00 (A).[](red.uns.ac.id)

The post Lima Mahasiswa Teknik Industri UNS Magang di ICC UTM appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Jamdatun Dapatkan Gelar Doktor Honoris Causa dari UNS

$
0
0

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta resmi menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan Bidang Ilmu Hukum kepada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha (Jamdatun), Bambang Setyo Nugroho Wahyudi. Upacara penganugerahan tersebut dilaksanakan di Auditorium UNS, Sabtu (17/9/2016).

Bambang sendiri merupakan alumnus Fakultas Hukum UNS angkatan 1977 dan pernah mendapatkan UNS Award sebagai salah satu alumnus berprestasi 2014. Saat ini, Bambang memegang amanah sebagai Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha di Kejaksaan Agung.

180916-yud-harian-kota-gelar-doktor-honoris2-640x427

Bambang menyampaikan orasi ilmiah.

Dalam upacara penganugerahan, Bambang menyampaikan orasi ilmiah dengan tajuk Peran Kejaksaan BIdang Perdata dan Tata Usaha dalam Pemulihan dan Penyelamatan Kekayaan Negara Akibat Tindak Pidana Korupsi.

Ia memberikan penjelasan, kewenangan kejaksaan yang sering dilupakan masyarakat luas adalah mengenai pertimbangan hukum. Kewenangan tersebut sangat penting untuk mencegah pejabat pengambil keputusan melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan yang tidak memiliki dasar hukum. Ia bersyukur karena akhir-akhir ini permohonan pemberian pertimbangan hukum ke kantor pengacara negara menjadi tren yang berkembang.

Bambang juga mengatakan, Undang-undang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) juga memberikan kesempatan kepada jaksa pengacara negara untuk melakukan upaya gugatan perdata, sekalipun tersangka dan terdakwa telah meninggal dunia. “Undang-undang Tipikor telah memberikan jaksa pengacara negara upaya dalam instrumen keperdataan untuk melakukan gugatan perdata, sekalipun tersangka dan terdakwa telah meninggal dunia,” terangnya. Langkah tersebut didasari oleh UU Tipikor pasal 32, 33, dan 34.

IMG_1897

Bambang Setyo menerima gelar Doktor Kehormatan Bidang Ilmu Hukum.

“UNS melaksanakan tanggung jawabnya sangat baik dengan membidik dan mencermati alumni yang telah berpraktik di lapangan,” ungkap Bambang. Rasa terima kasih diucapkannya atas apresiasi yang diberikan oleh UNS. Pemberian gelar tersebut telah melalui hasil evaluasi atas kriteria-kriteria akademik yang disetujui oleh senat dan diusulkan kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir. Dengan hal ini, UNS berharap pemberian gelar Doktor Kehormatan ini membawa dampak positif bagi dunia penegakan hukum di Indonesia.[](dodo.red.uns.ac.id)

The post Jamdatun Dapatkan Gelar Doktor Honoris Causa dari UNS appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Diskusi Modernisasi dan Krisis Regenerasi Petani: Petani Muda dan Persepsi Bertani

$
0
0

Masalah krusial sektor pertanian seperti krisis regenerasi petani muda di pedesaan serta modernisasi alat pertanian menjadi sorotan banyak pihak. Salah satunya Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2K- LIPI) yang mendiseminasikan hasil penelitiannya, Selasa (20/9/2016). Bekerja sama dengan Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, diseminasi dikemas dalam bentuk diskusi multi stakeholder.

Diskusi  interaktif mengenai kajian modernisasi dan krisis regenerasi petani di tiga desa di wilayah Sragen, Klaten dan Sukoharjo menghadirkan pembicara Gutomo Bayu Aji dari P2K LIPI; Aprilia Ambar mewakili Direktur Pusat Studi Sosial AKATIGA, Bandung; Hapsoro, Kepala Desa Sidowayah, Polanharjo, Klaten; Titik Eka Sasati, Yayasan Gita Peritiwi, Solo; dan Siti Zunariyah dari FISIP UNS. Diskusi juga dihadiri peserta dari perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Sragen, Klaten dan Sukoharjo, akademisi, mahasiswa, dan peneliti baik dari pemerintah maupun non-pemerintah.

Persepsi

Modernisasi, khususnya di pesedaan telah merambah bidang pendidikan, kesejahteraan keluarga, pertanian, dan mata pencaharian non-pertanian. Modernisasi tersebut berdampak pada kemajuan sebagian kehidupan penduduk pedesaan. Di sisi lain, modernisasi yang tidak diikuti penciptaan lapangan pekerjaan di pedesaan terutama khususnya sektor pertanian dianggap menyebabkan penduduk pedesaan meninggalkan sektor pertanian.

Kemudian, pembentukan persepsi serta aspirasi anak-anak di pedesaan dipengaruhi juga oleh modernisasi. Titik Eka Sasati menyebut ada beberapa persepsi yang menyebabkan sektor pertanian kurang diminati anak muda, yakni persepsi bertani itu kotor, butuh kerja keras, jadul, susah, tidak keren. Selain itu, bekerja di sektor pertanian dianggap dekat dengan kemiskinan dan menjadi pilihan terakhir. Titik juga menyebut adanya persepsi orang tua yang ingin anaknya kelak bekerja di sektor lain, yakni pekerjaan dengan pendapatan rutin, pakaian rapi, dan wangi.

“Kami menemui, sekarang yang concern di pertanian tinggal orang tua,” ulas Titik yang bekerja untuk Yayasan Gita Pertiwi Solo, lembaga swadaya masyarakat yang memfokuskan diri pada kegiatan pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat. Titik kembali menuturkan, anak muda akan kembali ke desanya apabila masa panen datang. Uniknya, masa panen juga digunakan para anak muda untuk mencari jodoh. Anak muda juga akan pulang ke desa setelah uang yang didapat dirasa cukup untuk membeli lahan.

modernisasi yang tidak diikuti penciptaan lapangan pekerjaan di pedesaan terutama khususnya sektor pertanian dianggap menyebabkan penduduk pedesaan meninggalkan sektor pertanian.

Modernisasi yang tidak diikuti penciptaan lapangan pekerjaan di pedesaan terutama khususnya sektor pertanian dianggap menyebabkan penduduk pedesaan meninggalkan sektor pertanian.

Hapsoro mengemukakan,  lahan persawahan di Desa Sidowayah sebagaian besar milik orang yang tinggal di luar desa tersebut. Sehingga, orang asli Desa Sidowayah hanya sebagai petani penggarap yang tidak memiliki otoritas mengolah lahan.

Akses Lahan terbatas

Sementara Aprilia Ambar menyebut, lahan di sektor pertanian terbatas untuk anak muda. Pertama,lahan pertanian perseorangan terhimpit dengan korporasi. Kedua, orang tua belum mempercayakan lahannya atau mewariskan lahan mereka kepada anak muda. Bahkan, masa tunggu anak muda mendapat warisan lahan rata-rata mencapai 40 tahun.

Dari permasalah yang ada, Titik merasa butuh strategi pendekatan anak muda, yakni dengan strategi value chain (rantai nilai). Anak muda dilibatkan dalam proses pra produksi, produksi, pasca produk, serta promosi dan pemasaran. Dari fenomena yang ditemui, rupanya anak muda lebih cenderung memilih terlibat dalam proses promosi dan pemasaran. Bahkan, anak muda kini menggunakan media sosial untuk promosi dan pemasaran hasil pertanian.

Di sisi lain, Siti Zunariah memaparkan solusi yang bisa di tempuh untuk krisis regenerasi petani muda yakni diperlukan pendidikan sebagai proses akumulasi pengetahuan dan pembangunan karakter. Pendidikan tersebut di terapkan dari tingkat keluarga hingga pedesaaan. Pendidikan yang diberikan kemudian didukung dengan pengetahuan tentang koperasi, tata produksi pertanian teknis, teknologi tepat guna dan teknologi pangan.

Terakhir, dalam usaha memberdayakan anak muda, penting untuk diingat visi dan misi desa tersebut. Kegiatan juga harus sesuai dengan orientasi pada aset desa. Pendekatan yang digunakan tidak hanya satu sisi, dari hulu saja atau hilir saja, namun keduanya. Yang terpenting, adanya kebijakan yang berpihak pada petani muda dan kerja sama multi pihak yakni, pemerintah, lembaga, perguruan tinggi, swasta, dan lembaga keuangan.[](nana.red.uns.ac.id)

The post Diskusi Modernisasi dan Krisis Regenerasi Petani: Petani Muda dan Persepsi Bertani appeared first on Universitas Sebelas Maret.

UNS Ramaikan Internasional Hi-Tech Fair TGIF 2016

$
0
0

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ramaikan gelaran Internasional Hi-Tech Fair Tangerang Selatan Global Innovation Forum (TGIF) 2016 yang dilaksanakan di Pusat Inovasi Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK), Tangerang Selatan, Selasa-Kamis (20-22/9/2016). UNS mengirimkan tenant   yang telah memiliki komitmen dan kompetensi dalam mengembangkan produk inovasi, dan secara berdaya guna memberikan bekal kewirausahaan bagi para mahasiswa. Tim UNS yang mengikuti Hi-Tech Fair TGIF 2016 telah mempersiapkan dan membuka stand “Center of Technology Innovation UNS”  sehari sebelum acara pembukaan, Selasa (20/09/2016).

Tim UNS yang mengikuti Hi-Tech Fair TGIF 2016 (dari kiri ke kanan), Denty, Alvan, Anditya, Kuncoro, Harmadi, Hastuti, Firdaus, Hammar

Tim UNS yang mengikuti Hi-Tech Fair TGIF 2016 (dari kiri ke kanan), Denty, Alvan, Anditya, Kuncoro, Harmadi, Hastuti, Firdaus, Hammar

TGIF digelar atas kerja sama antara Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), World Technopolis Association (WTA), UNESCO, dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Acara yang bertajuk “Tangerang Selatan Global Innovation Forum 2016: Innovation for Sustainable Development” ini bertujuan untuk mempertemukan para stakeholder di bidang inovasi dan teknologi dari dalam maupun luar negeri agar tercipta kerjasama secara global demi tercapainya agenda Sustainable Development Goals di tahun 2030.

Pembukaan TGIF 2016 dihadiri oleh Menko PMK, Menteri Ristekdikti, Walikota Tangerang Selatan, pimpinan WTA dan perwakilan UNESCO

Pembukaan TGIF 2016 dihadiri oleh Menko PMK, Menteri Ristekdikti, Walikota Tangerang Selatan, pimpinan WTA dan perwakilan UNESCO

Hi-Tech Fair telah dimulai Selasa, 20 September 2016, dan secara resmi acara tersebut dibuka pada Rabu (21/9/2016) yang dihadiri oleh Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, Menristekdikti Mohamad Nasir, Presiden WTA Kwon Sun-Taik dari Korea Selatan, dan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Acara tersebut juga diramaikan oleh 13 perguruan tinggi dalam negeri, 25 lembaga penelitian, 10 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), berbagai instansi pemerintah, BUMN dan sejumlah negara anggota WTA. Dalam pembukaannya, Puan berharap acara tersebut menjadi titik tolak perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi sebagai penentu peradaban manusia di masa mendatang. Airin Rachmi Diany, Walikota Tangerang Selatan juga menyampaikan hal senada dalam sambutannya. ”Diharapkan gelaran TGIF dapat memberikan inspirasi dan membangun kerjasama terkait inovasi di antara para stakeholder karena berinovasi berarti berinvestasi untuk menciptakan kondisi yang lebih baik di masa mendatang,” imbuhnya.

Pemotongan Pita dilakukan secara bersama (dari kiri ke kanan), Airin Rachmi Diany, Walikota Tangerang Selatan; Kwon Sun-Taik, Korea Selatan sebagai Presiden WTA; Puan Maharani, Menko PMK; dan Mohamad Nasir, Menristekdikti

Pemotongan Pita dilakukan secara bersama (dari kiri ke kanan), Airin Rachmi Diany, Walikota Tangerang Selatan; Kwon Sun-Taik, Korea Selatan sebagai Presiden WTA; Puan Maharani, Menko PMK; dan Mohamad Nasir, Menristekdikti

PARAPODUNS merupakan alat terapi bagi pasien lumpuh kaki. Ini sebagai salah satu pengembangan produk inovasi dan mengundang minat bagaimana fungsi dan pemanfaatannya

PARAPODUNS merupakan alat terapi bagi pasien lumpuh kaki. Ini sebagai salah satu pengembangan produk inovasi dan mengundang minat bagaimana fungsi dan pemanfaatannya

Pengunjung menjajal sepeda listrik BIKUNS dalam pameran Hi-Tech Fair, Tangerang Selatan Global Innovation Forum 2016

Pengunjung menjajal sepeda listrik BIKUNS dalam pameran Hi-Tech Fair, Tangerang Selatan Global Innovation Forum 2016

Keikutsertaan UNS dalam Hi-Tech Fair sebagai rangkaian dari acara TGIF secara keseluruhan, mendapat sambutan baik dari para pengunjung. UNS dalam kesempatan tersebut memamerkan produk unggulan hasil karya mahasiswa dan dosen UNS yaitu sepeda listrik BIKUNS, Parapodium UNS, panel absorber, pupuk cair, baterai Lithium, alat pendeteksi banjir dan longsor, model busa dari limbah jagung, dan sejumlah piala penghargaan di kancah nasional dan internasional.

Peserta WTA memberikan apresiasi BIKUNS antara lain model desain, keunggulan jarak tempuh, kemampuan dan efisiensi waktu re-charge pada komponen baterainya, serta produk inovasi lainnya

Peserta WTA memberikan apresiasi BIKUNS antara lain model desain, keunggulan jarak tempuh, kemampuan dan efisiensi waktu re-charge pada komponen baterainya, serta produk inovasi lainnya

Testimoni dari Walikota Tangerang Selatan:

Testimoni dari Vice President Hannam Unversity Korea:

Baca berita lain, terkait TGIF: Dosen FT UNS Raih Juara Pertama Kompetisi Inovasi Nasional

Produk-produk tersebut selaras dengan fokus tema pagelaran TGIF yang di antaranya adalah pertanian dan teknologi pangan, pertahanan dan keamanan, transportasi dan kesehatan. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung untuk menjajal beberapa produk yang dipamerkan dalam Hi-Tech Fair kali ini. [] (denty.red.uns.ac.id)

The post UNS Ramaikan Internasional Hi-Tech Fair TGIF 2016 appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Dosen FT UNS Raih Juara Pertama Kompetisi Inovasi Nasional

$
0
0

Dosen Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (FT UNS) Surakarta, Suyitno mendapatkan penghargaan sebagai juara pertama dalam Kompetisi Inovasi Nasional atau National Innovation Competition (NIC) 2016. Karya inovasinya yang berjudul Produk Berbasis Zat Warna Alam Nahecho (Z-WAN) untuk Masyarakat yang Lebih Sehat menempati urutan pertama dalam tajuk “10 Karya Inovasi Indonesia Terbaik”. Penghargaan diserahkan dalam acara Tangerang Selatan Global Innovation Forum (TGIF) – yang diselenggarakan di Tangerang Selatan, 20-23 September 2016.

Suyitno saat diwawancarai awak media di acara

Suyitno saat diwawancarai awak media.

NIC adalah salah satu dari rangkaian acara TGIF yang diusung oleh World Technopolis Association (WTA) bekerja sama dengan The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). NIC sendiri diselenggarakan oleh Badan Linkungan Hidup Daerah (BLHD) Tangerang Selatan bersama Business Innovation Center (BIC). Pihak penyelenggara mengadakan kompetisi tersebut untuk memilih 10 Karya Inovasi Indonesia Terbaik yang dinilai mendukung Program Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development). Proses penyeleksian dilakukan oleh BIC melalui beberapa tahapan, yaitu promosi, call for proposals, proses prakualifikasi, lalu proses seleksi atau penjurian terhadap seluruh proposal yang masuk ke database NIC. Sebanyak 143 proposal diajukan oleh 172 inovator yang terdaftar di database NIC, yang selanjutnya menyisakan 64 proposal yang lolos tahap prakualifikasi. Lebih lanjut, 64 proposal tersebut masuk ke dalam proses penjurian.

Baca berita terkait TGIF: UNS Ramaikan Internasional Hi-Tech Fair TGIF 2016

Berdasarkan pengumuman NIC, karya inovasi Suyitno mendapatkan nilai 2,825. Selanjutnya diikuti oleh peneliti Warsito P. Taruno (penemu alat terapi kanker—red.) dengan judul Electrical Capacitance Bolume Tomography (ECVT) untuk Deteksi Dini (Screener) Kanker Payudara, yang juga mendapatkan nilai 2,825. Peringkat ketiga diraih oleh peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Suharsono dengan judul Jala Ipam untuk Pembangunan Industri Kentang Frenc Fries Beku Pertama di Indonesia  juga dengan nilai 2,825. [](dodo.red.uns.ac.id)

 

The post Dosen FT UNS Raih Juara Pertama Kompetisi Inovasi Nasional appeared first on Universitas Sebelas Maret.


UNS GLOBAL CHALLENGE: STUDY ABROADS 2

$
0
0

UNS Global Challenge 2

We know that it’s not always easy to scrounge up funds to be able to participate in international study, exchange, conference, short course, internship, research, volunteer activities, and other opportunities abroad.

For that reason, Universitas Sebelas Maret through the International Office created the “Study Abroad Awards 2” program to provide grants to help get you to programs around the world that will enhance your academic experience.

Selected candidates will earn a scholarship worth a total of 100 million Rupiah.

Eligibility Requirements

  • The program is open to UNS undergraduate and graduate students from all academic disciplines who are enrolled full-time during the term for which they are applying for the award.
  • The award is offered to students who intend to participate and have been accepted in any academic related programs abroad.
  • Students should be in good academic standing. Although there is no formal minimum GPA requirement to apply, priority will be given to students with strong academic records and students with records of academic improvement over time.

How to Apply

Complete and send us the following application requirements:

  1. A basic Curriculum Vitae
  2. A brief description of the program you expect to participate in
  3. A copy of formal letter of acceptance or other official letter/document that indicate your participation in the particular program
  4. A project proposal that does not exceed five (5) pages of A4 paper, single-spaced, with 12-point Times New Roman font and normal margins.The proposal mustanswer the following questions:
  • What are your objectives and your reasons for wanting to participate in the program you expect to join?
  • How will your participation in the particular program assist you in achieving your academic goals and make a significant contribution to your field of study?
  • How will you contribute to UNS after finishing the program and returning to Indonesia?
  • How will you use the award? Create a detailed budget plan.
  1. A letter of support from your lecturer/advisor

The documents must be submitted via e-mail to: info@io.uns.ac.id attached as PDF files, subject: Global Challenge – Study Abroad Awards. Please check your documents carefully prior to submission. Incomplete applications will not be forwarded for review.

Please pay attention to file naming system to your attached documents below:
Full Name _Type of Document.pdf
Example: John Doe_Program Description.pdf

Important Dates
September 23 – October 7, 2016: Application submission.
October  10 – 11, 2016: Selection process.
October  12, 2016: Notification for selected candidates.
October  14, 2016: Interview.
October  15, 2016: Final notification for successful candidates.

The post UNS GLOBAL CHALLENGE: STUDY ABROADS 2 appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Semnas DAS : Harus Lebih Bijaksana dalam Pemanfaatan DAS

$
0
0

Pascasarjana Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bekerja sama dengan Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pengolahan Daerah Aliran Sungai (BPTKPDAS) dan Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta menyelenggarakan Seminar Nasional yang bertemakan “Peran Pengelolaan DAS untuk Mendukung Ketahanan Air”. Kegiatan ini digelar pada Kamis (22/9/2016) di The Alana Hotel. Seminar dihadiri sekitar 200 peserta dan pemakalah yang berasal dari instansi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, lembaga penelitian lain, akademisi atau Perguruan Tinggi, NGO, praktisi di bidang pengelolaan DAS, masyarakat pengguna, dan mahasiswa.

Saat ini, di Indonesia terdapat ratusan daerah aliran sungai (DAS) yang mengalami kerusakan. Selain itu, pelaksanaan pembangunan dan bertambahnya jumlah penduduk juga menyebabkan perubahan ekosistem termasuk perubahan di kawasan DAS. Kritisnya kondisi DAS tersebut mengakibatkan terjadinya bencana hidrologi seperti banjir bandang, kekeringan, dan kurangnya air bersih yang melanda pada akhir-akhir ini.

Penyerahan Buku “Rekayasa Vegetatif untuk Mengurangi Resiko Longsor”.

Penyerahan Buku “Rekayasa Vegetatif untuk Mengurangi Resiko Longsor”.

Oleh karenanya masih diperlukan banyak penelitian di bidang pengelolaan DAS kaitannya dengan fungsi DAS sebagai regulator tata air yang diharapkan dapat mendukung program ketahanan air yang sedang digalakkan pemerintah. Beberapa upaya dapat dilakukan seperti melakukan penataan kembali sungai yang rusak serta melakukan pengelolaan DAS secara terpadu dan sinergis dari kawasan hulu hingga hilir, sehingga dapat meminimalisir terjadinya permasalahan dikemudian hari. Dengan dilakukannya upaya tersebut diharapkan terciptanya keserasian, keselarasan, dan keseimbangan alam. “Intinya kita harus memperbaiki kondisi sungai yang rusak serta lebih bijaksana dalam memanfaatkan keberadaan DAS,” ujar Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menyampaikan hasil-hasil penelitian terkini dalam menyikapi permasalahan pengelolaan DAS dan membahas cara atau metode pemecahan permasalahan agar dapat dilakukan tindakan. Dengan dilaksanakannya Seminar Nasional ini diharapkan agar peserta mampu memberikan masukan penting bagi permasalahan sumber daya air dalam pengelolahan DAS, terjalinnya komunikasi antar pihak, serta terdiseminasikannya hasil-hasil penelitian kepada semua stakeholder.[](elsa.red.uns.ac.id)

The post Semnas DAS : Harus Lebih Bijaksana dalam Pemanfaatan DAS appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Media Berbahasa Jawa Masih Miliki Peluang Hidup

$
0
0

Salah satu program studi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yakni Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) mengadakan seminar nasional bertajuk “Nilai-nilai dalam Karya Sastra Jawa Modern sebagai Sarana Pembangunan Karakter Bangsa”. Dalam seminar yang digelar Kamis (22/9/2016) di Ruang Seminar Gedung III FIB tersebut menghadirkan 4 pakar bahasa, sastra, dan budaya Jawa.

(dari kanan) Anung (UGM), Teguh (UNNES), Sahid (UNS), dan Pardi (Balai Bahasa Jateng) dalam seminar bertajuk "Nilai-nilai dalam Karya Sastra Jawa Modern sebagai Sarana Pembangunan Karakter Bangsa".

(dari kanan) Anung (UGM), Teguh (UNNES), Sahid (UNS), dan Pardi (Balai Bahasa Jateng) dalam seminar bertajuk “Nilai-nilai dalam Karya Sastra Jawa Modern sebagai Sarana Pembangunan Karakter Bangsa”.

Adalah Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah, Pardi Suratno; Guru Besar Universitas Negeri Semarang, Teguh Supriyanto; Guru Besar UNS, Sahid Teguh Widodo; dan Dosen Sastra Jawa Universitas Gadjah Mada (UGM Yogyakarta, Anung Tejo Wirawan yang didapuk menjadi narasumber. Acara tersebut dihadiri eserta dari akademisi berbagai perguruan tinggi, pemerhati sastra Jawa, serta guru Bahasa Jawa dari berbagai kabupaten/kota seperti Surakarta, Sukoharjo, Lumajang, Blora, dan DKI Jakarta.

Ketua panitia, Sisyono mengungkapkan bahwa dalam karya sastra Jawa modern terkandung nilai-nilai karakter budi pekerti yang sangat penting untuk pembangunan manusia Indonesia. Apalagi jika dikaitkan dengan program Presiden Joko Widodo yaitu revolusi mental. “Nilai-nilai karya sastra Jawa sangat penting, terutama untuk menanamkan dan menumbuhkan nilai budi pekerti kepada generasi muda agar menjadi manusia Indonesia yang berkualitas,” tuturnya. Sehingga, berkaitan dengan nilai-nilai tersebut, karya sastra Jawa modern seperti novel, cerita bersambung (cerbung), cerkak (cerita cekak), geguritan, dan lainnya perlu di angkat di seminar nasional untuk digali lebih dalam nilainya.

Narasumber Pardi Suratno yang memberikan materi mengenai “Puisi Jawa Modern” menyampaikan keprihatinannya dalam seminar tersebut. Ia menyebutkan bahwa saat ini penerbitan karya sastra Jawa seolah-olah terhenti akibat kurangnya pengelolaan sastra Jawa. “Kalaupun masih ada (penerbitan sastra Jawa—red.), ibarat cendawan di atas batu. Kapitalis tidak tertarik, sehingga perlu kehadiran Pemerintah,” ungkapnya. Jika kebijakan bahasa lokal dilaksanakan secara serius dan juga melihat fakta bahwa penutur bahasa Jawa yang sangat banyak, media berbahasa Jawa dan karya sastra Jawa masih memiliki peluang untuk hidup normal. Ia melanjutkan, kondisi yang sama juga terjadi untuk sastra lokal di daerah lain, bahkan lebih parah mengingat tidak adanya tradisi tulis masa lampau di daerah lain tersebut.

Selain Pardi, narasumber yang lain seperti Teguh Supriyanto menyampaikan materi mengenai Novel Jawa Modern, Anung Tejo Wirawan mengenai Cerkak/Cerbung Jawa Modern, dan Sahid Teguh Widodo mengenai Drama Jawa Modern.[](dodo.red.uns.ac.id)

The post Media Berbahasa Jawa Masih Miliki Peluang Hidup appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Sarasehan Nasional: Aturan Karya Sastra Jawa Modern Lebih Longgar

$
0
0
Kepala Prodi Sastra Daerah, Supana saat sampaikan sambutan di Teater Terbuka Arga Budaya UNS sebelum hujan turun.

Kepala Prodi Sastra Daerah, Supana saat sampaikan sambutan di Teater Terbuka Arga Budaya UNS sebelum hujan turun.

Program Studi Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (FIB UNS) Surakarta menggelar sarasehan nasional bertajuk “Proses Kreatif Panganggitipun Kasusastraan Jawa Modern”, Kamis (22/9/2016). Acara yang membahas mengenai proses kreatif penciptaan karya sastra Jawa modern ini awalnya digelar di Teater Terbuka Arga Budaya UNS pada 20.00 WIB, sebelum akhirnya dipindah ke Ruang Seminar Gedung III FIB karena hujan pada malam tersebut.

Dalam sarasehan tersebut, ada tiga narasumber yang diminta untuk mengisi, yakni Bambang Nursinggih (ahli puisi Jawa atau geguritan), Nyai Puncak Solo (praktisi dan penampil di Wisma Seni dan Radya Pustaka), dan Ardini Pangastuti (pecinta bahasa dan sastra). Mereka bertiga menyampaikan tiga materi berbeda sesuai dengan minat dan keahlian masing-masing.

Dua pembicara dari Yogyakarta yakni Ardini memberikan materi tentang pembuatan novel Jawa modern dan Bambang yang menyampaikan keindahan dalam menampilkan puisi Jawa. Sedangkan satu pembicara dari Surakarta yakni Nyai Puncak menyampaikan kemudahan dalam membuat puisi Jawa modern.

222

Nyai Puncak Solo saat tampilkan kebolehannya membaca ‘geguritan’ (puisi Jawa modern).

Ketua panitia yang juga staf pengajar prodi terkait, Prasetyo Adi Wisnu Wibowo mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dan para pecinta budaya, bahasa, dan sastra Jawa bisa mengenal lebih dekat dan juga mengetahui bagaimana cara membuat karya sastra Jawa modern.

Di era karya sastra Jawa modern ini, lanjutnya, aturan-aturan pembuatannya tidak serumit dan seketat karya sastra Jawa kuna yang hidup pada zaman Hindu dan Budha. Jenis sastra modern ini mendapat pengaruh usai masa kolonialisme. “Jadi, masuk pengaruh Eropa, kita mencoba meniru dan memasukkan budaya Eropa yang lebih bebas untuk karya sastra kita,” terangnya.

333

(dari kiri) Ardini Pangastuti, Bambang Nursinggih, Nyai Puncak Solo dan moderator sarasehan.

Salah satu narasumber yakni Nyai Puncak menerangkan bahwa membuat karya sastra itu tidaklah rumit. Pengalaman bisa menjadi modal untuk membuat karya sastra, tidak hanya pengalaman pribadi tapi juga bisa mengambil pengalaman orang lain. “Selain itu, Anda semua bisa mengamati fenomena-fenomena yang ada di sekitar Anda untuk dijadikan tema karya Anda,” tuturnya dengan bahasa Jawa halus.

Lebih lanjut, tema juga memegang peranan penting karena hal itu juga berkaitan dengan pemilihan kata (diksi) yang akan dipakai. Jika temanya tentang percintaan, tentunya memakai diksi yang romantis. Jika tema yang diambil mengenai pertengkaran dan dendam, tentunya pemilihan kata berbeda dengan tema asmara.[](dodo.red.uns.ac.id)

The post Sarasehan Nasional: Aturan Karya Sastra Jawa Modern Lebih Longgar appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Jaring Inovasi Digital, Annual Competition IWIC 10 Kunjungi UNS

$
0
0

IWIC (Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest) 10 kunjungi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Kamis (22/09/2016). Bertempat di Aula Gedung B Fakultas MIPA UNS, IWIC 10 merupakan annual competition yang tahun ini mengangkat tema inovasi digital. IWIC 10 diselenggarakan dalam rangka mencari aplikasi mobile yang memberikan kemudahan bagi masyarakat.

Dalam road shownya di Kota Surakarta, IWIC 10 menghadirkan talk show bersama dengan startup-startup yang ada di Indonesia dan pemenang IWIC enam kali berturut-turut. Mereka adalah Tety Sianipar (CTO kerjabilitas.com), Adrianus Yoza Aprilio (CIO Dicoding), dan Sandy Colondan (pemenang IWIC selama enam kali berturut-turut).

Adrianus Yoza Aprilio menyampaikan materinya tentang inovasi digital dalam talk show IWIC 10, Kamis (22/09/2016) di Aula Gedung B Fakultas MIPA UNS.

Adrianus Yoza Aprilio menyampaikan materinya tentang inovasi digital dalam talk show IWIC 10, Kamis (22/09/2016) di Aula Gedung B Fakultas MIPA UNS.

Dibuka dengan sambutan oleh Dekan FMIPA yang diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Umum Dan Keuangan Pangadi, pembicara talkshow IWIC tersebut sebagaian besar menjelaskan tentang bagaimana cara mendapatkan ide untuk berinovasi dalam teknologi. Tety Sianipar salah satunya. CTO dari jejaring social karir disabilitas ini menjelaskan untuk bekerja tidak hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang memiliki fisik yang sempurna saja. Teknologi yang ada bukanlah penghambat seorang yang disabilitas untuk dapat meniti karirnya. Melalui jejaring social kerjabilitas.com, Tety berupaya untuk dapat membantu para disabilitas mendapatkan kehidupan yang lebih layak. “Disabilitas itu bukanlah suatu kekurangan, tapi ia adalah suatu keberagaman yang harusnya juga mendapat hak yang sama,”ujar Tety pada road show IWIC 10 di UNS Surakarta.

Selain Tety, hadir pula Adrianus Yoza Aprilio yang menerangkan tentang pentingnya berinovasi dalam teknologi. CIO dari Dicoding tersebut mengatakan dengan teknologi orang dapat menjadi kaya dari segi finansial. “Zaman sekarang, orang bisa kaya dengan teknologi. Di antaranya yaitu Chairul Tanjung yang memiliki Trans Corp. Ada juga orang Indonesia yang memiliki saham BBM,”tukas Adrianus dalam gelaran road show IWIC 10.

Menurut Adrianus, inovasi berteknologi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Di antaranya yaitu menemukan visi, tim yang solid, dan masalah yang akan diselesaikan. Senada dengan Adrianus, Sandy Colondan menegaskan ide atau masalah merupakan hal pokok yang harus ditemukan untuk dapat memulai suatu inovasi. “Cari ide sebanyak-banyaknya, nggak perlu unik tapi yang penting bermanfaat,” jelas Sandy. Dalam kesempatan tersebut, Sandy juga membagikan tips-triknya untuk dapat lolos dalam gelaran akbar IWIC 10.[](afifah.red.uns.ac.id)

The post Jaring Inovasi Digital, Annual Competition IWIC 10 Kunjungi UNS appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Wisuda Program Diploma Periode I Tahun Akademik 2016/2017 : UNS Mewisuda 1.740 Wisudawan

$
0
0
Wisuda Program Diploma Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Periode I Tahun Akademik 2016/2017 di auditorium UNS pada Sabtu (24/09/2016).

Wisuda Program Diploma Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Periode I Tahun Akademik 2016/2017 di auditorium UNS pada Sabtu (24/09/2016).

Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Ravik Karsidi mewisuda 1.740 wisudawan pada Sabtu (24/09/2016) bertempat di Auditorium UNS. Acara wisuda ini merupakan Wisuda Program Diploma Periode I pada Tahun Ajaran 2016/2017 dan didasarkan pada Surat Keputusan Rektor Universitas Sebelas Maret Nomor 668/UN27/HK/2016.

Dari 1.740 wisudawan berasal dari Program Diploma IV sebanyak 126 wisudawan berasal dari Fakultas Kedokteran, Program Diploma III sebanyak 1.559 wisudawan berasal dari 8 Fakultas, dan Program Diploma II sebanyak 55 wisudawan berasal dari 3 Fakultas. Selain itu, dari 1.740 wisudawan, 398 di antaranya lulus dengan predikat cumlaude (dengan pujian).

Acara wisuda ini dibagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi pagi dan sesi siang. Pada sesi pagi, jumlah wisudawan yang diwisuda adalah 862, yang berasal dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP). Sedangkan pada sesi siang jumlah wisudawan yang diwisuda adalah 878 yang berasal dari Fakultas Teknik (FT), Fakultas Kedokteran (FK), dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Dalam pidato sambutannya, Ravik menjelaskan bahwa alumni UNS harus bangga, karena diusianya yang masih muda, UNS mampu menjadi Perguruan Tinggi paling muda yang berada dalam cluster 1. Dari total 3.244 Perguruan Tinggi di Indonesia, 12 Perguruan Tinggi yang masuk dalam cluster 1, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Brawijaya (UB), (Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Hasannudin (UNHAS), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Andalas (UNAND), dan Universitas Sebelas Maret (UNS).

“Sebentar lagi kalian akan terjun ke masyarakat. Baik yang melamar pekerjaan atau menjadi wirausaha, apapun yang kalian pilih setelah lulus, kalian harus mencintai sepenuh hati pekerjaan tersebut. Kalian harus punya passion dalam diri, sehingga tidak mudah menyerah menghadapi berbagai rintangan. Mulai saat ini ketahuilah aktivitas yang kalian sukai, petakan potensi diri serta fokus dengan pilihan tersebut,” terang Ravik.

“Saat kalian memasuki dunia nyata, kalian harus melakukan adaptasi terhadap lingkungan yang baru. Kalian mesti belajar memahami, bukan minta dipahami. Kalian juga akan dihadapkan pada masalah dan tantangan-tantangan yang ada. Salah satu kunci kesuksesan kalian adalah kemampuan melakukan adaptasi sekaligus memberi alternatif solusi dari persoalan yang dihadapi”, tambah Ravik.

“Namun, ada hal penting yang harus kalian ingat, bahwa kesuksesan yang bermakna adalah kesuksesan yang membawa kebaikan bagi orang lain. Karena saat ini banyak orang yang telah berhasil dan sukses, namun kurang berdampak bagi kebaikan, bahkan ada yang sebagian melakukan kesuksesan dengan cara memperdaya orang lain. Tentu saja, lulusan diploma UNS tidak ada yang seperti itu”, lanjutnya.[](azaria.red.uns.ac.id)

The post Wisuda Program Diploma Periode I Tahun Akademik 2016/2017 : UNS Mewisuda 1.740 Wisudawan appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Kompetisi Hukum Bisnis di UI, 6 Mahasiswa FH Juara Pertama

$
0
0

Enam mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (FH UNS) Surakarta meraih juara pertama Contract Drafting and Negotiation dalam The 7th Business Law Competition 2016 Piala Hafni Sjahruddin yang digelar di Universitas Indonesia (UI) Depok, 16-19 September 2016. Ditarizky Wijayanti (2015), Hanna Oktaviana Sutopo (2014), Fandy Ahmad (2014), Indrianita Melissa (2012), Grace Ayu (2014), dan Muhammad Azmi (2014) juga berhasil meraih titel Best Contract for Contract Drafting.

Kompetisi tersebut berisi berbagai cabang lomba, salah satunya adalah contract drafting. Tema yang diangkat oleh panitia dalam kompetisi perancangan kontrak bisnis tersebut adalah “Envision Glory towards Indonesia as an Economic Maritime Power through Business and Maritime Law”. Hanna mewakili tim mengungkapkan, panitia membuka kuota untuk 16 tim pendaftar pertama untuk menjadi peserta dan hanya diperbolehkan mengirimkan satu tim berisi 6 orang dari satu universitas. “Enam belas tim itu diminta mengirimkan draft kontrak untuk dinilai (deadline 21 Agustus 2016-red), terus diambil 6 besar sebagai finalis diumumkan 7 September 2016,” jelasnya.

(dari kiri) azmi, indrianita, hanna, grace, ditarizky, dan fandy usai melakukan simulasi negosiasi.

(dari kiri) azmi, indrianita, hanna, grace, ditarizky, dan fandy usai melakukan simulasi negosiasi.

Enam finalis yang berhasil lolos adalah UNS, Universitas Padjadjaran Bandung, Universitas Pelita Harapan (UPH) Tangerang, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Universitas Trisakti Jakarta, dan tuan rumah UI. Selanjutnya, 6 finalis tersebut diundang ke UI untuk melakukan simulasi negosiasi berdasarkan draft kontrak yang mereka kirimkan.

Di UI, Hanna dan tim melakukan simulasi negosiasi tersebut di depan dewan juri dan memerankan orang-orang dengan jabatan seperti direktur utama, manajer, legal officer, dan lainnya. “Jadi, tiap tim berisi 6 orang itu nanti tampil sesuai contract drafting yang dikirimkan dan waktu tampilnya berbeda-beda,” terang Hanna. Surat kontrak bisnis milik mereka sendiri berisi tentang perjanjian pengangkutan barang yang dikirimkan ke Singapura dan Kamboja dan berlaku untuk 3 tahun.

Indrianita mengatakan, dia dan teman-temannya tidak menyangka bisa mengharumkan nama UNS mengingat pesaing mereka dari universitas ternama di Indonesia. Sedangkan Ditarizky menambahkan, ada beberapa tantangan yang tim hadapi misalnya materi yang harus kami kuasai, seperti sistematika pengangkutan, teknis di pelabuhan, bongkat muat, jenis-jenis kapal, rute pelayaran internasional, pihak-pihak yang bertugas di pengangkutan pelabuhan, dan lain-lain.

“Kami yang notabene mahasiswa hukum dituntut bener-bener mempelajari sistematika pengangkutan layaknya udah sebagai praktisi, apalagi Solo juga jauh dari hal-hal berbau pelabuhan,” ujarnya. Fandy menimpali, selain bisa berkonsultasi dengan beberapa corporate lawyer, pihaknya beruntung memiliki kenalan yang berkecimpung di perusahaan bidang logistik dan bisa terbantu. “Alhamdulillah ada yang bisa ditanya buat teknis-teknisnya,” ujarnya.

Ditarizky juga berpesan agar mahasiswa UNS tidak berkecil hati jika mengikuti kompetisi-kompetisi di luar dan tidak membandingkan UNS dengan universitas ternama. “Sebenernya kita tuh sama-sama mahasiswa yang sedang belajar kok,” tuturnya.[](dodo.red.uns.ac.id)

The post Kompetisi Hukum Bisnis di UI, 6 Mahasiswa FH Juara Pertama appeared first on Universitas Sebelas Maret.


Dukung Hilirisasi dan Komersialisasi Penelitian, Perlu Pemetaan TRL Dosen UNS

$
0
0

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta gelar workshop pemetaan TRL (Technology Readliness Level) dan Spin-off Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Senin (26/09/2016). Bertempat di Pendhopo Ageng Hotel Dana Surakarta, workshop tersebut menghadirkan Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe dan Kepala Badan Pengelola Usaha (BPU) UNS Eddy Triharyanto.

Jumain Appe menjadi salah satu pembicara workshop nasional "Pemetaan TRL dan Spin-off Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat", Senin (26/09/2016).

Jumain Appe menjadi salah satu pembicara workshop nasional “Pemetaan TRL dan Spin-off Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat”, Senin (26/09/2016).

Dalam workshop yang dimulai sekitar pukul 09.00 tersebut, Jumain mengatakan peran dosen dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi tidak hanya di bidang pendidikan saja, tapi juga berkewajiban melakukan penelitian. Hasil penelitian yang dilakukan, lanjut Jumain dapat dimanfaatkan lebih optimal dengan adanya pemetaan TRL. “TRL adalah ukuran tingkat kesiapan teknologi, suatu ukuran yang menunjukan seberapa siap suatu teknologi dapat diterapkan oleh pengguna atau calon pengguna,”ujar Jumain Appe.

Dengan adanya pemetaan TRL, setiap penelitan yang dilakukan dosen di Indonesia melalui Kemenristekdikti akan diidentifikasi level TRL-nya mulai 1-9. Jika level TRL 7, menunjukkan hasil penelitian yang dilakukan siap untuk dikomersialisasikan. Hal ini dilakukan guna menyukseskan program Hillirisasi dan Komersialisasi hasil penelitian yang dilakukan oleh Kemenristekdikti. “Sekarang ini sedang digalakkan open innovation. Yang mana inovasi itu dilakukan tidak melulu dari hulu ke hilir. Tapi juga bias dari hilir ke hulu atau dari tengah,”terang Jumain dalam workshop pemetaan TRL (Technology Readliness Level) dan Spin-off Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Pada workshop kerja sama dengan Kemenristekdikti tersebut, Kepala BPU UNS Eddy Triharyanto juga turut memaparkan peran BPU dalam rangka mendukung hilirasasi dan komersialisasi hasil riset di lingkungan civitas akademika UNS. Untuk dapat melakukan komersialisasi hasil riset, lanjut Eddy, UNS sebenarnya sudah memiliki alur yang jelas. Yaitu setelah peneliti melakukan penelitian, hasil penelitiannya dipetakan oleh LPPM terlebih dahulu. Kemudian dari pemetaan tersebut akan dilakukan inkubasi. Jika hasil penelitian merupakan skala besar ataupun sudah layak komersial, maka akan masuk ke dalam BPU untuk dikomersialisasikan. [](afifah.red.uns.ac.id)

The post Dukung Hilirisasi dan Komersialisasi Penelitian, Perlu Pemetaan TRL Dosen UNS appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Semnas Creativepreneur, Ajak Generasi Muda Jajal Potensi Industri Kreatif

$
0
0
Ilustrasi Foto: http://www.bridgeport.edu

Banyak sekali potensi industri kreatif seperti kuliner, performance art, video, fashion, design, musik, dan lain-lain dapat dijadikan sebagai acuan untuk membuat suatu usaha. Ilustrasi Foto: http://www.bridgeport.edu

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) D-3 Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (FEB UNS) Surakarta menggelar seminar nasional “Creativepreneur: Be Creative Your Passion”. Seminar diadakan pada Sabtu (8/10/2016) di Kusuma Sahid Prince Hotel. Pembicara utama dalam seminar ini yaitu Keenan Pearce (CEO & Founder of Euphoria Project dan Co-Founder of Makna Creative) yang didampingi oleh moderator Widya Rosena (Founder Hellomarket Solo) serta Ahmad Adib (CEO Lestude Group dan Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS).

Seminar Creativepreneur membahas tentang potensi kewirausahaan yang dapat dibangun di masa sekarang. Banyak sekali potensi industri kreatif seperti kuliner, performance art, video, fashion, design, musik, dan lain-lain dapat dijadikan sebagai acuan untuk membuat suatu usaha. Selain itu, terdapat pula potensi-potensi Indonesia yang membantu para entrepreneur muda dalam membangun usahanya.

Keenan Pearce adalah salah satu sosok entrepreneur muda sukses dalam membangun bisnisnya. Ia mengajak para generasi muda untuk berkreasi dan berinovasi dalam membuat sesuatu yang baru untuk membangun sebuah bisnis agar dapat bersaing dengan bisnis lain. Selain itu, keenan mengajarkan tentang jiwa kepemimpinan dan semangat kerja yang tinggi yang dibutuhkan oleh seorang entrepreneur.

Acara dikemas dalam bentuk talkshow dengan diskusi panel yang dipimpin oleh Keenan Pearce. Diskusi tersebut mengangkat tema entrepreneur yang nantinya akan difokuskan pada creativepreneur pada para generasi muda. Peserta seminar diajak membahas dan bertukar pikiran tentang entrepreneurship.

Peserta seminar didominasi oleh kalangan mahasiswa dari berbagai wilayah. Dengan adanya seminar ini diharapkan agar mahasiswa dapat menggali potensi yang dimilikinya untuk berwirausaha serta menciptakan suatu kreativitas dan inovasi baru dalam dunia usaha.[](elsa.red.uns.ac.id)

 

The post Semnas Creativepreneur, Ajak Generasi Muda Jajal Potensi Industri Kreatif appeared first on Universitas Sebelas Maret.

The 2nd ICIMECE, FT UNS Angkat Isu Komersialisasi Energi Terbarukan

$
0
0

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (FT UNS) Surakarta untuk kedua kalinya sukses menyelenggarakan International Conference of Industrial, Mechanical, Electrical, and Chemical Engineering (ICIMECE). ICIMECE yang sebelumnya dikenal dengan IMECE pertama kali diadakan pada tanggal 4-5 November  tahun 2015. Pada tahun 2016 ini, penyelenggaraan ICIMECE dibarengi dengan konferensi Fakultas Teknik  Universitas Diponegoro sehingga menjadi lebih besar dengan tajuk  “International Joint Conference of 2016 2nd  International Conference of Industrial, Mechanical, Electrical, and Chemical Engineering (ICIMECE) and Annual Conference on Industrial and System Engineering (ACISE) 2016”.

icimece

Pembukaan acara oleh Muh. Nizam mewakili Rektor UNS, disaksikan Dekan FT UNS, Solihin As’Ad (kiri) dan Dekan FT UNDIP, M. Agung Wibowo, (kanan).

Acara ini berlangsung di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta pada 6-7 Oktober 2016. Selain itu, ICIMECE & ACISE 2016 didukung oleh School of Electrical and Informatics, Institute Technology Bandung (ITB), dan  the Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) dengan  technical co-sponsored dari  the Indonesia Section C-Chapter and Indonesia Section SP/ED/E/PES Joint Chapter.

Solihin As’ad, selaku steering committee dan Dekan Fakultas Teknik UNS, pada pidatonya menyampaikan bahwa pada ICIMECE & ACISE 2016  akan dipresentasikan 110 paper yang diseleksi dari 150 paper lebih yang dari afiliasi negara bukan hanya Indonesia melainkan juga dari  Australia, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Philipina, UK, Tiongkok dan Turki.

Muh. Nizam, Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNS, mewakili Rektor UNS membuka acara International Joint  Conference of ICIMECE and ACISE 2016. Pada pembukaan ICIMECE & ACISE 2016 juga dilangsungkan penanda-tanganan nota kesepahaman antara PT Festo Indonesia dengan UNS. Kedua pihak sepakat untuk menandatangani nota kesepahaman  dalam bidang Pendidikan dan Penelitian Otomasi Sistem Produksi.

acise

Hartono Indra, Managing Director of Festo Indonesia (Batik) dan Muh. Nizam mewakili Rektor UNS (Jas) menandatangani nota kesepahaman.

Hadir sebagai pembicara utama yakni Amran Md. Rasli, Director of UTM Innovation and Commercialisation Centre, Universitas Teknologi Malaysia yang membawakan materi dengan judul “Promoting Innovation and Commercialization of University Research and University’s Ecosystem: Lessons From UTM”; Erdem Cuce, Asst. Professor Bayburt University menyampaikan materi “Novel building materials toward low/zero carbon buildings”. Safri Susanto, Didactic Manager PT. Festo Indonesia juga turut menjadi pembicara dengan materi “Industry 4.0 – Future Production Process”.

Pada hari kedua, Muh.Nizam, guru besar bidang Power System UNS, didaulat sebagai pembicara dengan materi “Renewable Energy, Opportunities and Challenge (Indonesian Case)”. Sementara Sarjiya, Chair of Power and Energy Society Chapter, IEEE Indonesia,  membawakan materi “Commercialization of Renewable Energy: Power System and Technology”. Selanjutnya disampaikan juga materi oleh Warsono M., General Manager Transmission of East Java and Bali Region, PLN “Commercialization of Renewable Energy: Policies and Regulations”. Bersama denga Muh.Nizam, Sarjiya dan Warsono, Slamet Aji Pamungkas  Head of Sub-Directorate Information and Data Analisys Badan Ekonomi Kreatif, didaulat menjadi pembicara menyampaikan materi yang berkaitan dengan Badan Kreatif.

Agus Purwanto, Wakil Dekan Bidang Akademik FT UNS, menyatakan bahwa kegiatan ICIMECE ini  akan dilakukan rutin tiap tahun dengan penanggung jawab kegiatan yang bergantian antara Program Studi Teknik Industri, Teknik Mesin, Teknik Elektro dan Teknik Kimia. “Pada tahun 2017, telah ditunjuk Program Studi Teknik Kimia sebagai penanggung jawab kegiatan ICIMECE,” ujarnya.

icimece-acise

Konferensi internasional ini diharapkan mampu menjadi wadah pertemuan ilmiah antara pemerintah, masyarakat dan akademisi.

Wahyudi Sutopo, ketua panitia konferensi berharap dengan diadakannya kegiatan konferensi dengan tema “Commercialization of Renewable Energy as part of Creating Innovative Culture In Engineering Disclipines” dapat menjadi wadah pertemuan ilmiah antara pemerintah, masyarakat dan akademisi.

Wahyudi menambahkan, kegiatan tahunan ini juga melibatkan partisipasi mahasiswa, baik sebagai presenter maupun keterlibatan sebagai panitia. “Ada puluhan mahasiswa kita yang jadi presenter di international conference ini, salah satunya Ketua UKM Studi Ilmiah Mahasiswa (SIM),” jelasnya. Sementara, keterlibatan Himpunan Mahasiswa Teknik Industri dalam kepanitian disebut sebagai wujud nyata peningkatan soft skill mahasiswa melalui kegiatan international conference yang terindex SCOPUS.

Selanjutnya melalui konferensi ini, dapat memberikan manfaat pada perkembangan zaman untuk menghadapi era globalisasi dan Masyarakat Ekonomi Asean secara berkelanjutan.[](red.uns.ac.id)

The post The 2nd ICIMECE, FT UNS Angkat Isu Komersialisasi Energi Terbarukan appeared first on Universitas Sebelas Maret.

UNS Tandatangani MoU dengan IIIT

$
0
0

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menandatangani perjanjian kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) dengan International Institute of Islamic Thought (IIIT). IIIT sendiri adalah lembaga non-profit yang bergerak dalam bidang budaya dan pendidikan Islam yang berpusat di Virginia, Amerika Serikat. Penandatangan tersebut dilakukan di Pusdiklat UNS oleh Rektor UNS, Ravik Karsidi dan Koordinartor IIIT Indonesia, Habib Chirzin, serta disaksikan oleh Direktur IIIT Asia Timur dan Tenggara, Dato’ Wira Jamil Osman dan President Boards of Trustee dari IIIT, Abdul Hamid Abu Sulayman, Jumat (7/10/2016). Selain itu, penandatanganan MoU tersebut dihadiri oleh beberapa civitas akademika UNS, petugas International Office UNS, dan beberapa perwakilan dari IIIT.

IIIT

Ravik Karsidi dan Habib Chirzin (tengah) usai tanda tangani naskah MoU.

Kerja sama dalam perjanjian tersebut termasuk kerja sama dalam bentuk penulisan buku dan publikasi, penyediaan beasiswa, pertukaran pelajar, dan lain sebagainya. Dalam diskusi sebelum penandatanganan MoU, disampaikan bahwa untuk mempermudah tercapainya tujuan kerja sama, sebuah forum akan dibentuk untuk membahas perspektif Islam dalam dunia pendidikan. “Yang menjadi pokok permasalahan adalah isu-isu Islam dalam pendidikan, di mana Islam yang merupakan science atau knowledge, jika dipisahkan akan menimbulkan masalah. Nanti akan dibentuk sebuah forum untuk diskusi, seminar, translasi, dan lainnya,” ungkap Kepala International Office UNS, Muhammad Taufiq Al Makmun. [] (red.uns.ac.id)

The post UNS Tandatangani MoU dengan IIIT appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Waspada Banjir, Dosen UNS Kembangkan SMART FEWS Alat Deteksi Banjir

$
0
0
whatsapp-image-2016-10-10-at-13-33-23

Mohtar Yunianto menjelaskan bentuk alat deteksi banjir berbasis android bernama SMART FEWS (Smart Flood Early Warning System).

Dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Mohtar Yunianto kembangkan alat deteksi banjir berbasis android bernama SMART FEWS (Smart Flood Early Warning System). Inspirasi pembuatan alat deteksi banjir ini muncul dari seringnya sungai Bengawan Solo yang dekat dengan kampus UNS meluap. Dari ide tersebut, akhirnya sejak tahun 2011 Mohtar bersama delapan anggota timnya melakukan penelitian di sejumlah lokasi sungai Bengawan Solo.

Dalam penelitian tersebut, Mohtar bersama timnya mendapati alat pemantau banjir yang terpasang, namun tidak berfungsi. Bermula dari keadaan tersebut, Mohtar kemudian membuat alat deteksi banjir yang dinamai SMART FEWS. Berbeda dengan alat deteksi banjir sebelumnya, SMART FEWS dilengkapi sensor yang apabila perangkat tersebut dicuri akan mengirimkan tanda ke pengelola server.

SMART FEWS ini berfungsi memantau ketinggian permukaan air sungai yang berpotensi menimbulkan banjir secara real time. Alat ini dapat memberikan informasi melalui pesan singkat atau SMS, gateway, android dan website. Selain itu, SMART FEWS juga dapat menampilkan data status, ketinggian permukaan air sungai per hari, per bulan dan per tahun untuk kepentingan analisis perairan.

untitled

Grafik Monitoring Sistem Peringatan Dini Bencana Banjir yang ditampilan di laman http://banjir.mitigasi.com.

Aplikasi SMART FEWS ini dapat diunduh melalui website http://banjir.mitigasi.com. Nantinya, hasil ketinggian permukaan air harian, bulanan dan tahunan, kondisi perairan serta level air akan ditampilkan dalam bentuk peta pada Google map. Aplikasi ini pun mudah didapatkan oleh semua pengguna android, dengan cara menginstal SMART FEWS terlebih dahulu.

Pada pengembangannya mendatang, Mohtar bersama timnya berencana mengembangkan aplikasi SMART FEWS buatannya dengan alat pendeteksi bencana tanah longsor buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk menambah fungsi SMART FEWS agar lebih beragam, seperti misalnya untuk pendeteksi longsor, curah hujan, dan lain sebagainya. Smart FEWS sendiri, kini telah terpasang di 10 lokasi, yaitu delapan titik di Sungai Bengawan Solo dengan anak-anak sungainya dan di sungai Kab. Ponorogo, Jawa Timur. [](afifah.red.uns.ac.id)

The post Waspada Banjir, Dosen UNS Kembangkan SMART FEWS Alat Deteksi Banjir appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Viewing all 5023 articles
Browse latest View live