Quantcast
Channel: Berita Terkini – Universitas Sebelas Maret
Viewing all 5023 articles
Browse latest View live

Art and Urban Culture: Perlu Ada Pembahasan Kehidupan Masyarakat Kota

$
0
0

Perkembangan masyarakat selalu menuju ke arah tertentu, salah satunya menjadi masyarakat kota. Hal tersebut ditandai dengan pembangunan di kota-kota yang semakin marak dan maju sehingga fasilitas menjadi lengkap. Akibat pembangunan seperti itu, tentunya akan ada pihak yang terpinggirkan. Di sisi lain, masalah kota semakin bervarisi, dengan kemajuan yang ada, gaya hidup semakin hedonis, tergerusnya ikatan sosial, kekerasan, dan lain sebagainya. Masalah-masalah tersebut juga dibarengi dengan rekaman kota yang bervariasi, karena dewasa ini, rekaman kota tidak hanya berbentuk foto, jaringan transportasi, dan arsitektur bangunan, tetapi juga berupa ungkapan seni dan gaya hidup komunitas. Masalah-masalah di atas terjadi hampir di seluruh kota Indonesia baik kota berlokasi dekat pantai (coastal cities) maupun pedalaman.

img_0304

Ketua panitia, Susanto menyampaikan konferensi tersebut sebagai langkah mencari solusi yang nantinya akan direkomendasikan kepada para pengambil kebijakan.

Hal di atas mengilhami Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (FIB UNS) Surakarta untuk menggelar konferensi internasional bertajuk Indonesia: Art and Urban Culture” di Hotel Sahid Jaya, Surakarta pada 11-12 Oktober 2016. Ketua panitia, Susanto mengungkapkan bahwa konferensi itu juga akan digunakan sebagai langkah mencari solusi yang nantinya akan direkomendasikan kepada para pengambil kebijakan. Ia menuturkan bahwa hal di atas menjadi keprihatinan civitas akademika. Konferensi juga memiliki tujuan untuk merekonstruksi perubahan kota-kota yang ada di Indonesia dari zaman prakolonial hingga pascakolonial, tentunya dengan sumber-sumber yang baru.

Rektor UNS, Ravik Karsidi mengungkapkan bahwa tema yang diambil oleh panitia termasuk hal yang baru, karena menggabungkan seni dan budaya dalam bingkai pembahasan mengenai perkotaan. Dia berharap bahwa dalam konferensi ini pembahasan bisa komprehensif karena berbagai disiplin ilmu seperti sastra, seni, sejarah, arsitektur, psikologi, dan lainnya hadir dalam bentuk 93 makalah pendamping—selain makalah-makalah dari para pembicara yang diundang.

img_0329

Rektor UNS, Ravik Karsidi saat sampaikan sambutan.

“Perubahan sosial yang ada di sekitar kita memang suatu keniscayaan dan tidak bisa dibendung, tetapi tetap bisa diseleksi dan dipilih. Memilih hanya bisa dilakukan jika ada filter dan kesepakatan bersama (antar masyarakat—red.) mengenai kota (yang ditinggali—red.) akan diarahkan ke mana,” ungkapnya. Ia menyayangkan banyak kota yang berkembang tanpa filter yang jelas, hanya meniru yang terlihat bagus.

Ravik juga menyoroti tentang gaya hidup perkotaan yang terkesan dimaknai secara pragmatis dan transaksional. “Mana yang menguntungkan, ya itu yang dipilih,” terangnya. Hal tersebut terkait dengan beberapa tinggalan sejarah yang satu per satu hilang karena masyarakat sekitar atau yang tinggal disekitar situs warisan  akan dengan rela menjual situs tersebut ketimbang mempertahankan, terlebih ketika masyarakat tersebut sedang membutuhkan uang.

Terakhir, ia menegaskan agar para ahli bekerja sama. “Saya menegaskan bahwa para ahli perlu bekerja sama dan saling menghargai keahlian satu sama lain. Dengan cara itu, Insya Alllah, pemahaman tentang kota baik (dari sisi—red.) art maupun culture agar sustainable bisa didapatkan,” tutupnya.

img_0348

Inajati sebagai keynote speaker menggantikan Hilmar Farid.

Konferensi yang sedianya menghadirkan Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid sebagai pembicara utama tidak terlaksana karena Hilmar berada di Denpasar untuk agenda lain. Pengganti keynote speaker adalah Inajati Adrisijanti yang memberikan materi tentang perubahan dan dinamika kota-kota di Indonesia. “Saya tidak akan berteori banyak, tapi akan lebih memaparkan hasil lapangan dari sekian lama pembelajaran saya,” tuturnya sebelum memulai presentasi.

Selain Inajati, pembicara yang hadir adalah Christoper Woodrich (peneliti film asal Kanada), Laretna Adhisakti dari Program Studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) Yogyakarta, Katrin Bandel (peneliti Sastra Indonesia asal Jernam), Bens Leo (Pengamat Musik), dan Elizabeth D. Inandiak (penulis dari Prancis), dan Susanto (sejarawan FIB UNS).[](dodo.red.uns.ac.id)

The post Art and Urban Culture: Perlu Ada Pembahasan Kehidupan Masyarakat Kota appeared first on Universitas Sebelas Maret.


Kuliah Umum Prodi Peternakan: Potensi Ayam Lokal Perlu Diperhatikan

$
0
0

Kekayaan varietas ayam yang ada di dunia, seperti ayam ras/broiler, awalnya berasal dari Indonesia, tetapi jenis ayam asli Indonesia (lokal) hampir punah. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) Pusat, Ade M. Zulkarnaen, salah satu pembicara kuliah umum bertajuk “Arah Kebijakan Pengembangan Peternakan Menghadapi MEA” di Aula Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (FP UNS) Surakarta, Rabu (12/10/2016). Kuliah umum tersebut terselenggara atas inisiatif Program Studi (Prodi) Peternakan FP UNS.

img_4463

Kuliah umum Peternakan FP UNS mengangkat tema “Arah Kebijakan Pengembangan Peternakan Menghadapi MEA”

“Ayam asli Indonesia hampir punah, 80 persen. Kita harus mengembalikan kekayaan sumber genetik supaya kita bisa bersaing (di era MEA—red.),” terang Ade. Menurutnya, dahulu negara besar seperti Amerika membuat rekayasa genetika dari ayam lokal menjadi ayam ras karena adanya ayam asli Indonesia. Ayam ras tersebut selanjutnya mereka ekspor ke banyak negara, tidak terkecuali Indonesia. Potensi ayam lokal, lanjutnya, sudah sejak 45 tahun lalu dimarjinalkan oleh pemerintah.

Pihaknya mengaku bahwa ayam lokal sudah mulai diarahkah ke industrialisasi, salah satunya bagaimana bisa meningkatkan produksi jenis ayam tersebut dalam jumlah besar. “Kenapa kita mengarahkan ke arah industrialisasi? Karena mau nggak mau kita harus bisa bersaing, nanti kalau nggak siap ayam lokal dari Thailand yang masuk,” ungkapnya. Lebih lanjut, pola usaha ternak ayam lokal sedang dilakukan restrukturisasi dari cara tradisional menuju cara intensif.

Berbicara mengenai prospek penjualan antara ayam lokal dan ayam ras, Ade mengatakan bahwa pangsa pasar kedua jenis ayam tersebut berbeda. “Ayam lokal, pelakunya peternak rakyat, jadi yang menikmati keuntungan besar peternak rakyat. Kalau ayam ras, pelakunya perusahaan besar, jadi yang untung ya perusahaan besar,” jelasnya. Himpuli menargetkan pada 2017, ayam lokal bisa berkontribusi 25 persen dari produksi ayam nasional. Perlu diingat, bahwa target 25 persen tersebut tidak mengganggu pangsa pasar ayam ras karena kedua jenis ayam tersebut memiliki pangsa pasar berbeda.

img_4472

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Slamet Kasiran menyampaikan materi mengenai potensi ternak di masing-masing daerah di Jawa Tengah.

Ia mendorong pemerintah untuk memberikan ruang yang lebih luas untuk usaha peternakan ayam lokal. Selain itu, pemerintah juga diharapkan untuk melakukan promosi yang berkelanjutan untuk mengonsumsi produk ternak lokal. Rekomendasi lainnya adalah memasukkan materi dalam silabus perkuliahan yang lebih focus pada unggas lokal.

Kepala Prodi Peternakan FP UNS, Eka Handayanta mengungkapkan pihaknya sangat senang dengan materi-materi yang diberikan oleh 3 pembicara yang hadir dalam kuliah umum tersebut. Selain Ade, 2 pembicara lainnya adalah Kepala Bidang Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Slamet Kasiran dan Direktur Utama PT PAN Jakarta, Paulus Setiabudi. Ia mengungkapkan tujuan kuliah umum yang dihadiri civitas akademika dan mahasiswa prodi terkait tersebut adalah untuk memberikan wawasan kepada para peserta dalam pengembangan diri di dalam proses belajar mengenai peternakan yang nanti bisa diaplikasikan untuk menghadapi MEA.[](dodo.red.uns.ac.id)

 

 

 

The post Kuliah Umum Prodi Peternakan: Potensi Ayam Lokal Perlu Diperhatikan appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Malaysia Day, Dari Sharing Kebudayaan hingga Mencicipi Nasi Lemak

$
0
0

Memiliki kedekatan wilayah geografis antara Malaysia dan Indonesia membuat kebudayaan keduanya mirip. Namun, ulasan mengenai kebudayaan, lokasi wisata, kuliner dari Malaysia tetap saja menarik untuk diikuti. Terbukti, peserta Malaysia Day tampak antusias menyimak penjelasan Aida Azwani , mahasiswa program pertukaran, yang bercerita tentang negaranya.

Malaysia Day merupakan tema yang disajikan Sharing Day #13 yakni program rutin International Office UNS untuk mengenalkan dan berbagi cerita mengenai negara tertentu. Hari itu, Rabu (12/10/2016) di ruang Nakula Perpustakaan UNS, giliran Aida, Fatin Nazirah, dan beberapa mahasiswa yang berasal dari Malaysia berkesempatan berbagi cerita mengenai negara, lokasi wisata, sistem pendidikan, pakaian nasional – baju kurung, kuliner, hingga berbagi cerita tentang jenis hantu yang ada di sana. Menarik, bukan?

img_0399

Peserta berbagi cerita mengenai sistem pendidikan, budaya, bahasa, hingga kuliner.

Aida merupakan mahasiswa progam pertukaran yang berasal dari Universiti Putra Malaysia. Di UNS Aida mengikuti perkuliahan di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UNS selama satu semester. Sementara Fatin, merupakan mahasiswa program pertukaran dari Universiti Teknikal Malaysia Malaka. Tercatat, ada 10 mahasiswa berkewarganegaraan Malaysia yang sedang menempuh studi di UNS per September 2016.

Sistem Pendidikan dan Nasi Lemak

“Di sekolah, kami menggunakan bahasa Inggris. Kecuali, untuk program yang berhubungan dengan culture biasanya pakai bahasa Malay,” ujar Aida saat ditanya mengenai bahasa yang mereka gunakan. Lebih Lanjut, Aida menjelaskan bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa pengantar karena para siswanya berasal dari berbagai etnis seperti Tiongkok, India, dan Melayu. “Bahasa Inggris sebagai bahasa pemersatunya,” tambahnya. Sementara perbedaan lain terlihat dari pola tes di sekolah. “Kami ada tiga tes, tes one, tes two dan final examination. Kalau di sini hanya dua, mid test dan final test,” terang Aida.

img_0425

Nasi lemak, khas Melayu. Sekilas nasi lemak mirip dengan nasi uduk. Komposisi rempah dan sajian pelengkap seperti sambel, teri lah yang membedakan nasi lemak dan nasi uduk.

Pada kesempatan Malaysia Day hari itu, peserta juga disuguhi hidangan nasi lemak, lengkap dengan sambal, teri, dan mentimun. Ada pula onde-onde yakni makanan dari ubi – dibentuk bulat dengan balutan parutan kelapa. Sekilas mirip dengan kue klepon di Indonesia. Nasi lemak dimasak menggunakan santan dan pandan sehingga terasa gurih di lidah. “Ini nasi lemak karena banyak lemaknya biasanya dibuat sarapan. Tapi, jangan sering-sering ya, tidak baik,” ujar Fatin menjelaskan.

Taufik Al Makmun, Kepala IO UNS menjelaskan Sharing Day dilakukan dalam rangka memberikan ruang bagi mahasiswa asing untuk promosi negara dan budayanya, serta memberikan kesempatan bagi civitas uns lainnya untuk belajar tentang suatu negara. “Kami berharap, kita juga bisa belajar dan tahu tentang Malaysia dari orang Malaysia langsung, tidak hanya dari apa kata media saja. Kami juga berharap akan terjadi interaksi dan saling belajar dan saling memahami antar budaya, negara dan orang-orangnya,”pungkasnya.[](nana.red.uns.ac.id)

The post Malaysia Day, Dari Sharing Kebudayaan hingga Mencicipi Nasi Lemak appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Kuliah Umum Keislaman: Antara Pendidikan dan Pergerakan Islam

$
0
0

Seiring dengan perkembangan zaman, sektor pendidikan dalam ranah keislaman juga mengalami penyesuaian dalam menghadapi kemajuan teknologi dan inovasi, dewasa ini. Hal tersebut yang mendasari diselenggarakannya kuliah umum keislaman yang bertajuk “Visiting Lecture: Islamic Modernization and Innovation in Islamic Education”,  bertempat di Ruang Teleconference  Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sebelas Maret (LPPM UNS) Surakarta, Rabu (12/10/2016).

ss

Muhammad Nizam membuka kuliah umum yang bertajuk “Visiting Lecture: Islamic Modernization and Innovation in Islamic Education”.

Kuliah umum tersebut menghadirkan dua pembicara yang telah berkecimpung dalam bidang kependidikan dan keislaman, yaitu Abdalla Idris Ali dari Kanada, Amerika Serikat dan  Badlihisham dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM).

Acara yang dibuka oleh Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNS, Muhammad Nizam, tersebut turut dihadiri oleh sejumlah perwakilan mahasiswa dan dosen UNS. Dalam sambutannya, Nizam menyampaikan pentingnya memahami bagaimana Islam dapat melibatkan teknologi dan informasi dalam ranah islamic education dan bagaimana Al Qur’an sebagai kitab suci umat muslim dapat menjadi rujukan dari perkembangan sains dan pendidikan.

Pada pemaparan materi sesi pertama, Abdalla Idris Ali yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Islamic Society of North America (ISNA) yang berpusat di Ontario Kanada tersebut menyoroti pentingnya umat Islam dalam mempelajari suatu ilmu secara berkelanjutan agar ilmu yang dipelajari tersebut dapat dimengerti secara utuh. “Jika anda ingin mempelajari ilmu ekonomi, anda juga harus mempelajari Islam, lalu anda juga harus mempelajari ilmu syariahnya,” paparnya.

Pada sesi kedua, Badlihisham yang merupakan pakar dalam bidang dakwah dan organisasi Islam lebih menekankan pada sikap yang harus ditanamkan pada setiap umat Islam ketika berdakwah dengan orang-orang yang memiliki latar belakang dan pandangan yang berbeda. “Pergerakan Islam dan dakwah harus dilaksanakan dengan tetap menangani isu-isu yang dihadapi secara halus,” ujarnya.

sas

Sesi foto bersama pembicara kuliah umum dan peserta yang hadir.

Badlihisham menambahkan jika era globalisasi telah membawa Islam menjadi lebih dihargai penyebarannya di dunia. Oleh karena itu, dakwah dengan memerangi orang-orang yang memiliki pemikiran yang berbeda bukanlah hal yang tepat.  Kuliah umum tersebutpun ditutup dengan penyampaian kesimpulan oleh Muhammad Nizam dan sesi foto bersama pembicara dan para peserta.[](denty.red.uns.ac.id)

The post Kuliah Umum Keislaman: Antara Pendidikan dan Pergerakan Islam appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Dukung Kemendagri, UNS Siap Buka Prodi Hukum Pencatatan Sipil

$
0
0

Indonesia belum mempunyai ahli kependudukan dan pencatatan sipil yang memiliki basis ilmu yang lengkap dikarenakan petugas kependudukan dan pencatatan sipil memiliki ilmu berbasis parsial, yakni belajar dari lapangan. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri), Zudan Arif Fakhrulloh saat hadir memberikan keynote speech dalam lokakarya di Surakarta, Kamis (13/10/2016).

Lokakarya yang dimaksud merupakan lokakarya nasional mengenai pengembangan kurikulum pendidikan vokasi D-4 Program Studi (Prodi) Hukum Pencatatan Sipil. Lokakarya tersebut adalah hasil kerja sama antara Direktorat Jenderal (Ditjen) Dukcapil dan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (FH UNS) Surakarta. Prodi Hukum Pencatatan Sipil tersebut nantinya akan jadi salah satu prodi di bawah FH.

Dirjen Dukcapil saat sampaikan keynote speech dlm lokakarya nasional.

Dirjen Dukcapil saat sampaikan keynote speech dlm lokakarya nasional.

Zudan mengungkapkan bahwa Indonesia sedang menuju pada istilah single identity, dan untuk menuju ke sana butuh sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Single identity bertujuan untuk menjadikan setiap penduduk Indonesia hanya memiliki satu identitas yang tersimpan di database Ditjen Dukcapil.

Single identity itu nantinya diharapkan bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh seluruh pihak yang ada di Indonesia, baik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kantor Urusan Agama, Bursa Efek Indonesia (BEI), dan banyak pihak lainnya. Warga Indonesia nantinya juga bisa menggunakan identitas tersebut untuk mendapatkan pelayanan dari berbagai instansi pemerintah.

Lebih lanjut, tujuan besar tersebut juga harus dibawa ke lingkungan perguruan tinggi, dan perlu diadakan hubungan yang baik antara pihak akademisi dan birokrasi untuk membicarakan tujuan tersebut. “Akademisi memikirkan terobosan-terobosan, birokrasi nanti yang mengeksekusi,” tuturnya.

Di depan peserta lokakarya yang terdiri dari akademisi UNS, lembaga internasional, serta kepala dinas dukcapil tingkat provinsi dan kabupaten/kota, Zudan mengatakan perlu adanya sekolah untuk petugas dukcapil. “Bapak dan Ibu sekalian, pekerjaan kita ini merupakan profesi, dan profesi itu semua ada sekolahnya,” jelasnya. Ia mengambil contoh seorang dokter yang sekolah di prodi kedokteran, bidan di prodi kebidanan, dan beberapa lainnya. Sejauh ini, petugas dukcapil berasal dari orang-orang yang mengambil kuliah di prodi yang tidak berkaitan dengan dukcapil, dan kondisi seperti itu tidak bisa dibiarkan.

Ketua penyelenggara lokakarya, Sri Wahyuningsih Yulianti dalam laporannya mengatakan, pembentukan prodi hukum pencatatan sipil, dengan beberapa pertimbangan, tidak masuk jenjang strata tapi jenjang diploma. Salah satunya adalah prodi tersebut diharapkan menghasilkan sarjana terapan yang mampu dan siap untuk menjadi aparatur di bidang administrasi kependudukan khususnya pencatatan sipil.

whatsapp-image-2016-10-13-at-21-30-06

Didampingi Wali Kota Solo, Dirjen Dukcapil dan Rektor UNS tanda tangani MoU mengenai prodi d-4 dukcapil dan kkn tematik integratif.

Rektor UNS, Ravik Karsidi menyatakan, pembukaan prodi tersebut merupakan hasil pembicaraannya dengan Zudan terkait dengan masalah kurangnya tenaga kerja di dukcapil. Ia juga menambahkan, UNS sudah siap untuk membuka prodi yang akan dimulai pendaftarannya untuk tahun akademik 2017/2018. Kesiapan tersebut didukung modal UNS yakni sebagian besar prodi mulai jenjang S-1 sampai S-3 sudah terakreditasi A, tenaga pendidik sudah memenuhi syarat, serta jaringan UNS yang sudah luas.

Prodi D-4 Hukum Pencatatan sipil merupakan prodi pertama yang dibuka di Indonesia. Sehingga dalam agenda lokakarya tersebut, ia berharap para peserta yang notabene sudah memiliki pengalaman lapangan bisa memberi masukan kepada UNS, dalam hal ini diwakili Dekan FH, Supanto dan Kepala LPPMP UNS, Muhammad Nizam yang akan memberikan presentasi mengenai kurikulum yang akan digunakan di prodi terkait.

Mahasiswa prodi tersebut selain mengambil siswa dan siswi SMA yang mendaftar juga akan mengambil petugas dukcapil yang mendapat tugas belajar dari dinas tertentu. Selain itu, porsi belajar yang akan diberikan adalah 40 persen teori dan 60 persen praktik.[](dodo.red.uns.ac.id)

The post Dukung Kemendagri, UNS Siap Buka Prodi Hukum Pencatatan Sipil appeared first on Universitas Sebelas Maret.

SLI Bisa Dukung Program Pemerintah Wujudkan Swasembada Pangan

$
0
0

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan panen raya dengan komoditas jagung dalam kegiatan bertajuk “Panen Raya Sekolah Lapang Iklim (SLI) Tahap 3 KKN Tematik Integratif UNS” di Desa Wonosari, Gondangrejo, Karanganyar, Jumat (14/10/2016). SLI sendiri merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat ,khususnya petani, mengenai iklim agar petani bisa memaksimal produktifitas hasil tani mereka.

Suasana panen raya komoditas jagung yang dilakukan peserta SLI (petani Wonosari), petugas BMKG, serta civitas akademika UNS.

Suasana panen raya komoditas jagung yang dilakukan peserta SLI (petani Wonosari), petugas BMKG, serta civitas akademika UNS.

Kepala BMKG Pusat, Andy Eka Satya dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pemahaman iklim sangat penting karena adanya anomali iklim. “Kita bisa merasakan bahwa walau ada pranata mangsa, lahan sudah ada, bibit ada, waduk dan irigasi berjalan, tapi kalau musim tidak bisa bersahabat, tidak bisa diperkirakan, ya nanti tidak maksimal,” terangnya. Dengan adanya SLI tersebut, para petani diharapkan bisa lebih memahami iklim akhir-akhir ini.

Di desa tersebut, SLI dilaksanakan hampir selama 4 bulan dan diikuti oleh 30 orang, yakni 20 petani, 5 mahasiswa KKN, dan 5 pihak lainnya. Para petani diberikan materi mengenai pengenalan iklim cuaca dan aplikasinya khususnya untuk tanaman jagung, proses pembentukan awan dan hujan, neraca air lahan, pengenalan peralatan iklim cuaca, cara mengenali iklim dan cuaca ekstrim, cara mendapatkan informasi prakiraan cuaca dari BMKG, kalender tanam, hama penyakin tanaman, agroekosistem, dan lain sebagainya. Materi-materi tersebut diberikan dalam 10 kali pertemuan yang tiap satu pertemuan diadakan 10 hari sekali.

Dilaporkan oleh ketua penyelenggara, Komariah, kegiatan SLI di desa tersebut terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat yang besar. “Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyelenggaraan SLI, tetapi kami berharap agar ke depan SLI tetap dilanjutkan karena manfaatnya jauh lebih banyak daripada kekurangannya,” ucapnya. Pihaknya juga melakukan penelitian mengenai konsep SLI terhadap lahan di daerah Wonosari tersebut. Dari dua lahan yang berbeda, antara lahan yang diberikan perlakuan konsep SLI dan tidak, ternyata hasilnya dapat meningkat 10 persen daripada yang tidak menerapkan konsep SLI. Pada panen raya jagung tanpa pestisida ini, didapatkan hasil 10,7 ton tongkol basah per hektar atau sekitar 7,6 ton per hektar pipilan kering.

img_4867

Dekan FP, Bambang Pujiasmanto saat berikan tanggapan mengenai program hasil kerja sama UNS dan BMKG mewakili Rektor UNS yang berhalangan hadir.

Menanggapi program SLI, Bambang Pujiasmanto, Dekan Fakultas Pertanian UNS mengungkapkan bahwa selama ini UNS dipercaya sebagai salah satu penyusun road map Kementerian Pertanian. “Sehingga, ini sangat penting untuk menunjang program pemerintah kaitannya dengan swasembada pangan dan lumbung beras pada tahun 2045,” jelasnya. Selain itu, hal ini juga penting untuk mendeteksi bulan-bulan apa yang harus dihindari dan bulan apa yang wajib untuk para petani menanam suatu komoditas. Ia juga berharap, untuk ke depan, produk komoditas yang diproduksi diharapkan tidak hanya berhenti di jagung akan tetapi juga untuk beras dan kedelai.

Kesadaran akan iklim dan cuaca

Berkaitan dengan anomali iklim dan cuaca, Andy Eka  menyebut ada 5 pilar yang mampu memberikan pemahaman tentang iklim. “Saya kira ada 5 pilar yang bisa kita ajak untuk meningkatkan kemelekhurufan berkaitan dengan iklim,” usul Andy. Lima pilar tersebut adalah pemerintah, perusahaan swasta, masyarakat, perguruan tinggi, dan media, baik surat kabar maupun media sosial.

 Kepala BMKG Pusat, Andy Eka Satya sampaikan bahwa pemahaman iklim sangat penting mengingat anomali iklim yang terjadi saat ini.

Kepala BMKG Pusat, Andy Eka Satya sampaikan bahwa pemahaman iklim sangat penting mengingat anomali iklim yang terjadi saat ini.

Andy Eka menambahkan, biasanya ada sekitar 5 persen dari laba perusahaan swasta yang digunakan untuk program corporate social responsibility (CSR). “Tapi laba yang dialokasikan untuk pemahaman iklim barangkali belum ada,” tandasnya.[](dodo.red.uns.ac.id)

The post SLI Bisa Dukung Program Pemerintah Wujudkan Swasembada Pangan appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Semnas Plano in Action Bahas Kondisi Riverfront di Indonesia

$
0
0
Pemukiman kawasan Riverfront di Indonesia sangat identik dengan lokasi yang terlantar, sebagai daerah belakang, tidak tertata dan kumuh. Hal ini disebabkan karena kebanyakan masyarakat yang tinggal di kawasan riverfront tidak menjaga sungai dengan baik. Foto: kompasiana.com

Pemukiman kawasan riverfront di Indonesia sangat identik dengan lokasi yang terlantar, tidak tertata dan kumuh. Hal ini disebabkan karena kebanyakan masyarakat yang tinggal di kawasan riverfront tidak menjaga sungai dengan baik. Foto: kompasiana.com

Himpunan Mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (HMPWK) Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar seminar nasional Plano in Action yang bertema “Pengembangan Wilayah Riverfront sebagai Pusat Pertumbuhan Kota”. Seminar diadakan pada Sabtu (15/10/2016) bertempat di Graha Solo Raya.

Seminar ini menghadirkan empat pembicara antara lain Ariva Sugandi Permana (Department of Urban and Regional Planning Faculty of Built Environment Universiti Teknologi Malaysia), Mamok Suprapto (Dosen Fakultas Teknik UNS), Ambar Puspitasari (Bidang Program dan Perencanaan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo), dan Endang Rohjiani (Ketua Asosiasi Komunitas Sungai Yogyakarta). Dalam seminar ini, diadakan pembahasan serta diskusi mengenai perkembangan riverfront di Indonesia khususnya di daerah sungai sekitar Solo.

Riverfront atau kawasan muka sungai adalah sebuah kawasan yang  mengikuti atau di sekitar tepian atau bantaran sungai. Sebuah kota yang di dalamnya mengalir sebuah sungai juga dapat disebut sebagai kawasan riverfront. Kawasan yang sangat potensial ini dapat dimanfaatkan untuk difungsikan sebagai kawasan komersial, alur transportasi, dan sebagainya.

Indonesia sendiri memiliki banyak sekali kota yang terdapat kawasan river front. Perkembangan penduduk yang semakin pesat menyebabkan berdirinya pemukiman-pemukiman di kawasan riverfront. Pemukiman kawasan riverfront di Indonesia sangat identik dengan lokasi yang terlantar, sebagai daerah belakang, tidak tertata dan kumuh. Hal ini disebabkan karena kebanyakan masyarakat yang tinggal di kawasan riverfront tidak menjaga sungai dengan baik. Akibatnya, sumber air di sekitar sungai menjadi tercemar dan menimbulkan turunnya kualitas air yang menyebabkan pada menipisnya ketersediaan air bersih.

“Saat ini keberadaan sungai sudah beralih fungsi. Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang air dan sungai dibuat setelah timbul masalah-masalah yang terjadi.” Terang Mamok Suprapto. Untuk itu, diperlukan pemeliharaan sungai untuk menjaga fungsi dan kemanfaatan sungai bagi masyarakat dan kehidupan pada umumnya. Dengan adanya seminar ini, diharapkan masyarakat dapat menjaga lingkup sekitar sungai sehingga kawasan riverfront dapat berkembang lebih baik.[](elsa.red.uns.ac.id)

The post Semnas Plano in Action Bahas Kondisi Riverfront di Indonesia appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Pergelaran Wayang Edutainment: Cara Baru Belajar Diplomasi dan Politik

$
0
0
20161014213102_img_0671

Pertunjukan Wayang Edutainment oleh Ki Andrik Purwasito sebagai bagian dari metode pengajaran di Prodi HI UNS.

Para warangga, pemain alat musik gamelan, mulai membunyikan alat masing-masing. Gamelan ditabuh,suaranya menggelegar , memenuhi Pendapa Ageng Taman Budaya Jawa Tengah, Jumat malam (14/10/2016). Ki Andrik Purwasito, sang dalang, mulai memainkan lakon Bale Sigala-gala. Cerita tentang usaha Kurawa memperdaya Pandawa dengan tipu muslihat Istana Kayu.

Sementara, penonton yang sebagian besar adalah mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNS, khusyuk mengikuti jalan cerita ambisi Duryudana yang ingin menduduki tahta Kerajaan Hastinapura. Sementara Duryudana menyadari, rakyat sangat mengelu-elukan Yudhistira sang pewaris tahta Hastinapura.

Berkat ide picik Mahapatih Sengkuni, Duryudana memohon kepada ayahanda agar memindahkan Pandawa ke hutan Wanamarta serta mendirikan kerajaan dari kayu untuk Pandawa. Tak lain, Kerajaan Kayu hanya lah tipu muslihat Duryudana yang ingin menghabisi Pandawa dengan luapan Api Gung Dahana.

Belajar lewat budaya

Metode pembelajaran melalui wayang yang disebut dengan Wayang Edutainment merupakan hasil penelitian Andrik Purwasito , Guru besar FISIP UNS sejak tahun 2009. Metode pembelajaran melalui wayang, diakui Andrik, terinspirasi oleh metode dakwah Walisongo, khususnya wali, seperti Sunan Kalijaga. Bedanya, pertunjukkan wayang dikemas menjadi pertunjukan interaktif yang memberi kesempatan penonton untuk bertanya di tengah-tengah-tengah pertunjukan.

20161014205745_img_0590

Penyerahan wayang secara simbolis oleh Dekan FISIP UNS, tanda pertunjukkan akan segera dimulai.

Tak hanya itu, pertunjukkan juga ditambah dengan ulasan materi dari pakar. Seperti pertunjukkan produksi ke V ini, ki dalang dibantu beberapa guru besar seperti Narsen Avatara – menjelaskan mengapa seni memerintah yang indah justru berisi pembodohan, kekerasan dan kekejian; Hermanu – menjelaskan sejarah  dan tradisi politik di Indoensia; dan Pawito – yang menjelaskan tentang pengaruh media terhadap sikap perpolitikan di Indonesia.

Kali pertama Wayang Edutainment digelar pada tahun  2013 di Padepokan Mayangkara dengan utnuk mengajar mata kuliah Geografi Politik. Pertunjukkan kedua diselenggarakan pada saat kuliah perdana mahasiswa baru tahun 2014 di halaman parkir FISIP UNS. Saat itu, Wayang Edutainment  disajikan untuk mengajarkan Politik dan Diplomasi yang merupakan materi di beberapa mata kuliah Hubungan Internasional seperti Pengantar Ilmu Politik, Teori Diplomasi, Teknik Negosiasi dan lobi, serta Pratik Diplomasi.

Ki Andrik Purwasito, yang juga Kepala Prodi HI FISIP UNS ini pernah membawakan wayang yang ia sebut sebagai wayang diplomasi di berbagai negara seperti Bulgaria, Moldova, Rusia, Rumania, dan Jepang. Bahkan, di tahun 2017 nanti, Ki Andrik sudah dipesan untuk pentas di India dan Jepang. Bagi Ki Andrik, selain dijadikan sarana belajar-mengajar, wayang juga digunakan sebagai cultural diplomacy.

Pakem dan Pengembangan

Dalam Pertunjukan wayangnya, Andrik menyuguhkan cerita klasik baik Mahabharata maupun Wayang Purwa di Jawa dan menggunakan wayang klasik. Andrik tetap berpedoman dengan pakem wayang seperti pathet, suluk, gendhing, figur dan nama tokoh, hanya saja, isi pembicaraan para tokoh disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas. Inovasi wayang tampak pada tampilan wayang yang juga disesuaikan dengan kebutuhan cerita seperti wayang transparan dan wayang yang diwarnai dengan glitter.

20161014211359_img_0605

Pertunjukkan Wayang Edutainment tetap memegang pakem wayang seperti pathet, suluk, gendhing, figur dan nama tokoh, hanya saja, isi pembicaraan para tokoh disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas.

Untuk menyesuaikan dengan tujuan pementasan, materi kuliah serta melihat latar belakang penonton, wayang disuguhkan dengan multi bahasa seperti bahasa Jawa, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahkan Perancis. Andrik menyebut, penggunaan bahasa nasional dan bahasa asing merupakan bagian dari kreativitas edutainment, belajar sambil menghibur.[](nana.red.uns.ac.id)

The post Pergelaran Wayang Edutainment: Cara Baru Belajar Diplomasi dan Politik appeared first on Universitas Sebelas Maret.


Malam Inagurasi HMTI, Saatnya Ucap Janji “Graduation on Time”

$
0
0
Penampilan mahasiswa Teknik Industri angkatan 2013 dalam acara malam inagurasi pada Jumat (30/9/2016) di Taman Budaya Jawa Tengah.

Penampilan mahasiswa Teknik Industri angkatan 2013 pada malam inagurasi, Jumat (30/9/2016) di Taman Budaya Jawa Tengah.

Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar acara malam inagurasi pada Jumat (30/9/2016) bertempat di Taman Budaya Jawa Tengah. Dengan mengusung tema Fantasy Escape to Dreamworld, acara ini diikuti oleh seluruh civitas akademik Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik UNS.

Rakasena, mahasiswa Teknik Industri 2015, selaku ketua panitia menjelaskan bahwa acara malam inagurasi merupakan acara yang rutin digelar setiap tahunnya untuk menyambut mahasiswa baru dan perkenalan antar angkatan Prodi Teknik Industri UNS. Selain itu, acara ini juga menjadi ajang kreasi dan penampilan bakat serta minat di bidang seni mahasiswa Teknik Industri tiap angkatan.

Acara malam inagurasi tahun ini, juga menjadi momen perpisahan angkatan 2012 -akan lulus tahun ini- yang disampaikan oleh Ibnu Pandu selaku ketua angkatan. Selain itu, juga ada menampilkan musikalisasi puisi dan dilanjutkan dengan pengikraran janji Graduation on Time (lulus tepat waktu) yang dipimpin oleh Laga Adiyosakti ketua angkatan 2013 sekaligus Ketua HMTI. Malam inagurasi tahun ini mengangkat cerita perjalanan Aladin dan lampu ajaibnya serta menyuguhkan penampilan homeband dari FISIP UNS.

Dalam sambutannya, Wahyudi Sutopo selaku Kepala Program Studi Teknik Industri UNS menjelaskan angkatan 2013 yang berjumlah 81 merupakan mahasiswa siap untuk memulai tradisi baru di Teknik Industri, yaitu untuk lulus tepat waktu. Hal ini juga untuk mempertahankan akreditasi Teknik Industri agar tetap bertahan di akreditasi A. Diharapkan, dengan berlangsungnya acara ini dapat mengakrabkan mahasiswa Teknik Industri dan semakin membentuk komitmen serta tekad bagi mahasiswa tingkat akhir untuk segera lulus dari Teknik Industri.[](azaria.red.uns.ac.id)

The post Malam Inagurasi HMTI, Saatnya Ucap Janji “Graduation on Time” appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Ayudia, Bayi Pertama yang Lahir di RSP UNS

$
0
0
what

Umi berdialog dengan Direktur RSP UNS, Prof. Zainal, sebelum pulang ke rumah.

Bayi mungil anak kedua pasangan Umi Uwaida (23) dan Suwanto (36) telah lahir di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Sebelas Maret (RSP UNS)  pada Selasa pagi (18/10/2016). Kelahiran ini menjadi momen penting untuk RSP UNS, yakni sebagai proses kelahiran pertama yang ditangani tim medis RSP UNS sejak diresmikan Agustus 2016 lalu.

Umi sudah memeriksakan kandungan di  RSP UNS sejak usia kandungan 5 bulan. “Subuh kemarin sudah mules kenceng langsung ke sini. Alhamdulillah sudah pembukaan 5, langsung ditangani bidan. Dokternya juga langsung datang,” tutur ibu muda ini menceritakan proses kelahiran anak keduanya.

Kelahiran berjalan lancar dengan proses normal. Umi ditangani oleh tim Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) RS UNS. Proses persalinan berlangsung selama 45 menit dari sejak Umi masuk ruang bersalin pada pukul 9.13 WIB dan dipimpin oleh dokter obsgin RSP UNS, dr. Dimas Mardiawan, dokter yang menanganinya saat konsultasi kandungan.

hh

Umi dan Ayudia, bayi yang baru dilahirkannya sebelum pulang dari rumah sakit.

“Waktu lahiran dibisiki terus, disemangati oleh tim dokter. Setelah bayinya keluar langsung ditaruh di dada untuk inisiasi menyusui dini,” tambah Umi sumringah. Suwarto, suami Umi juga menemani selama proses kelahiran bayi. “Iya, ditunggui suami sampai lahir,” tutur Umi tersipu malu. Bayi perempuan mereka yang lahir dengan bobot 2,5 kg dan panjang 47 cm ini kemudian diberi nama Ayudia Kinara Alinka.

Bebas Biaya

Kebahagiaan Umi dan Suwarto boleh jadi bertambah. Pasalnya, sejak periksa kandungan hingga melahirkan, Umi tidak pernah ditarik biaya oleh pihak rumah sakit. Umi juga sempat merasakan USG 4 dimensi, salah satu pelayanan yang dimiliki RSP UNS. “ Meski tidak ditariki uang, pelayanannya bagus, perawat dan dokternya baik. Biasanya kalau gratis kan seadanya,” aku Umi puas.

Direktur RSP UNS, Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR, FINASIM menjelaskan, sejak beroperasi, RSP UNS tidak menarik biaya apapun  sampai sistem manajemen siap. Seluruh biaya operasional rumah sakit, sementara, ditanggung oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, kementerian yang menaungi RSP UNS.

RSP UNS tercatat sudah menangani 360 pasien terhitung sejak diresmikan hingga 30 September 2016. Sementara bulan Oktober 2016, RSP sudah menangani 166 pasien. Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSP UNS sudah menangani 37 kasus. Dari semua pasien yang pernah berobat di RSP UNS, kebanyakan dari mereka periksa perihal kandungan.

whatsapp-image-2016-10-19-at-15-51-36-6

(dari kanan) dr. Tonang, Prof. Zainal, Umi, dan Suwarto foto bersama sebelum meninggalkan RSP UNS.

Tonang Dwi Ardyanto, dr.,Sp.PK., Ph.D, Wakil Direktur 1 RSP UNS menjelaskan, RSP UNS dilengkapi dengan IGD yang siap melayani 24 jam dan didukung oleh tim paramedis, dokter umum dan dokter spesialis. RSP UNS juga menyediakan layanan klinik umum, 9 klinik spesialis (anak, kandungan, mata, penyakit dalam, bedah, urologi, rehab medik, THT, serta kulit dan kelamin), psikologi, laboratorium kesehatan, dan konsultasi gizi. dr. Tonang juga menuturkan, dalam waktu dekat akan ditambah dengan layanan radiologi, USG 2 dimensi dan 4 dimensi, rontgen polos dan kontras, mammografi, panoramic dan CT-Scan 64 slices yang mampu digunakan untuk CT-Scan angiografi (pembuluh darah) sebagai layanan unggulan.

RSP UNS juga telah bekerja sama dengan BPJS kesehatan yang akan mulai diberlakukan November 2016. Terkaitan dengan peristiwa penanganan proses kelahiran pertama ini dr. Tonang menyambut baik sebagai peristiwa bersejarah di RSP UNS. “Tidak akan teruji kalau tidak melayani,” tegas dr. Tonang.[](nana.red.uns.ac.id)

The post Ayudia, Bayi Pertama yang Lahir di RSP UNS appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Ujian Tahap I EPS-TOPIK 2016, BNP2TKI Gandeng UNS

$
0
0

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dipercaya oleh pemerintah melalui kerja sama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan HRD Korea dalam membantu penyelenggaraan Ujian Tahap I (EPS-TOPIK) tahun 2016. Kerjasama G to G (Government to Government) Indonesia dan Korea ini dilaksanakan dalam rangka pemberangkatan tenaga kerja Indonesia ke Korea. Kegiatan ini membuka kesempatan bagi para tenaga kerja Indonesia untuk bekerja pada sektor perikanan di Korea  melalui seleksi selektif dengan model Sistem Poin EPS (Employement Permit System).

Pelaksanaan Ujian Tahap I (EPS-TOPIK) Tahun 2016.

Pelaksanaan Ujian Tahap I (EPS-TOPIK) Tahun 2016.

Ujian Tahap I (EPS-TOPIK) dilaksanakam pada Minggu (23/10/2016) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) UNS. Pelaksanaan ujian ini dibagi dalam dua sesi yaitu sesi pertama di pagi hari dan sesi kedua di siang hari. Peserta tes berjumlah 2049 orang di antaranya terdiri dari kategori perikanan tangkap sebanyak 722 peserta dan kategori budidaya ikan sebanyak 1277 peserta. Peserta ujian yang lolos pada Tahap I (EPS-TOPIK) akan mengikuti Ujian Tahap II (Skill and Competency Test) yang rencananya akan diselenggarakan pada bulan November mendatang.

Tahun ini,  seleksi tenaga kerja Indonesia di sektor perikanan Korea  menggunakan model Sistem Poin. Model Sistem Poin Employement Permit System (EPS) oleh pihak Korea akan diberlakukan di empat negara pada tahun 2017. Empat negara tersebut antara lain Philipina, Uzbeskistan, Kyrgykistan, dan Laos. Dalam hal ini Indonesia telah mengawali sistem poin EPS untuk sektor perikanan.

Pelaksanaan tes dengan menggunakan Sistem Poin dimaksud untuk menghindari anak buah kapal yang melarikan diri dari tempat kerja. Untuk itu, pemerintah menentukan persyaratan tambahan dalam tes kali ini. Persyaratan tambahan tersebut terdiri dari bahasa, skill test, dan kompetensi (pengalaman di atas kapal, pengalaman training, dan kursus atau sertifikat yg berkaitan dengan keahlian). Peserta yang memiliki pengalaman kerja maupun lulus dalam suatu pelatihan akan prioritas utama. “Saya berharap kira-kira 1100 peserta dapat lolos dalam ujian ini,” ungkap Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiyantoro.

Jumpa Pers Pelaksanaan Ujian Tahap I (EPS-TOPIK) Tahun 2016. Dari Kiri: Jang Byunghyun, Agusdin Subiyantoro, Haryadi Agah.

Jumpa Pers Pelaksanaan Ujian Tahap I (EPS-TOPIK) Tahun 2016. Dari Kiri: Jang Byunghyun, Agusdin Subiyantoro, Haryadi Agah.

Menurut Jang Byunghyun, Perwakilan HRD Korea, kerja sama Korea dengan BNP2TKI dan UNS untuk Ujian Tahap I (EPS-TOPIK) telah terlaksana dengan baik. Penyelenggaraan tes berjalan dengan lancar terhindar dari praktik kecurangan keterlibatan joki dan pemalsuan dokumen. Ia berharap kerja sama ini akan terjalin terus menerus sehingga pengiriman tenaga kerja dapat berjalan dengan baik dan peserta semuanya dapat lulus dan bekerja di Korea. Dengan adanya kegiatan ini, komitmen kuat pemerintah dalam meningkatkan kualitas penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia, khususnya di sektor perikanan diharapkan dapat terwujud.[](elsa.red.uns.ac.id)

The post Ujian Tahap I EPS-TOPIK 2016, BNP2TKI Gandeng UNS appeared first on Universitas Sebelas Maret.

FP UNS Gelar AMT untuk Mahasiswa Baru 2016

$
0
0

Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar Achievement Motivation Training (AMT) 2016 yang diberi nama “The Gold Generation from Achievment Motivation Training (TECTONA)” 2016. Kegiatan tahunan dalam bentuk training motivasi ini dilaksanakan di FP dan dibagi menjadi dua kloter, yaitu pada Sabtu-Minggu (15-16/10/2016) dan pada Sabtu-Minggu (22-23/10/2016).

amt

Interaksi antara trainer dan peserta AMT yang berada di Fakultas Pertanian UNS.

Acara yang melibatkan 800 mahasiswa baru dan CDC (Carrier Development Centre) FP UNS ini diisi dengan materi tentang Seven Habits yang berasal dari buku “The 7 Habits of Highly Effective People” yang ditulis oleh Stephen Covey dan juga berbagai permainan dan diskusi interaktif yang dapat menumbuhkan softskill. Selain itu, pada TECTONA 2016 ini juga mengundang IKATANI (Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Pertanian UNS) yang diwakili oleh Ketua IKATANI, Mugiharjo dan Sekretaris Jendral IKATANI, Maruthi untuk mengisi acara TECTONA 2016 ini.

Ketujuh kebiasaan (Seven Habits) yang dimaksudkan adalah bersikap proaktif (Be Proactive: Principles of Personal Choice); berpikir tentang tujuan akhir (Begin with the End in Mind: Principles of Personal Vision); dahulukan hal yang utama (Put First Things First: Principles of Integrity & Execution); berpikir untuk menang (Think Win/Win: Principles of Mutual Benefit); berusaha untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti (Seek First to Understand, Then to be Understood: Principles of Mutual Understanding); bisa mewujudkan sinergi (Synergize: Principles of Creative Cooperation); dan mampu mengasah semua kemampuan yang dimiliki (Sharpen the Saw: Principles of Balanced Self-Renewal).

Rizki Hafidz Muntaz, selaku Ketua Panitia TECTONA 2016 menyebutkan bahwa dengan adanya acara ini dapat menjadi sarana pelatihan bagi mahasiswa baru di FP untuk membentuk kebiasaan efektif dan karakter mahasiswa yang kuat. Selain itu, mahasiswa baru diharapkan dapat berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik dan juga dapat menggali serta mengembangkan potensi maupun softskill yang dimilikinya.

“Harapannya kegiatan TECTONA akan terus dilaksanakan setiap tahunnya karena kegiatan ini merupakan kegiatan positif yang dapat meningkatkan kualitas mahasiswa pertanian dan mahasiswa pertanian dapat menjadi pion-pion utama dalam memajukan dunia Pertanian Indonesia”, lanjutnya. [*] (azaria.red.uns.ac.id)

 

The post FP UNS Gelar AMT untuk Mahasiswa Baru 2016 appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Lima Nasional, UKM Futsal UNS Sabet Posisi Dua

$
0
0

Sebanyak 30 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sepakbola dan Futsal menorehkan prestasi di Liga Mahasiswa (Lima) Nasional. Selain futsal, 4 cabang lain yang dilombakan dalam Lima adalah golf, bulutangkis, basket, dan renang. Untuk cabang futsal yang diselenggarakan oleh Federasi Futsal Indonesia digelar sejak 12 hingga 22 Oktober 2016 di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

LIMA

Mahasiswa UKM Sepakbola dan Futsal UNS berfoto bersama Pimpinan UNS saat laporkan hasil kejuaraan.

Pembina UKM Sepakbola dan Futsal, Waluyo mengatakan bahwa prestasi yang telah diraih ini  menunjukkan eksistensi dari UKM terkait di kancah nasional. “Terima kasih atas ijin dan dukungan dana yang telah diberikan sehingga anak-anak semangat, Bapak,” ucapnya saat melaporkan prestasi kepada Rektor UNS, Ravik Karsidi yang didampingi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Darsono, Selasa (25/10/2016). Sebelum tingkat nasional, anak-anak didiknya mengikuti babak penyisihan di tingkat regional Jateng-DIY. Tim putra berhasil menempati posisi pertama dan mendapatkan hak untuk bertanding di tingkat nasional, sedangkan tim putri menempati posisi ketiga.

Anak-anak binaannya terutama tim putra, lanjutnya, meninggalkan bangku perkuliahan selama hampir 2 minggu untuk mengharumkan nama UNS. Akan tetapi, hal tersebut tidak sia-sia karena mereka berhasil menyabet juara dua nasional dan uang pembinaan sebanyak Rp 25 juta.

Waluyo (dua dari kanan) saat serahkan trofi juara kedua Lima Nasional kepada Ravik Karsidi.

Waluyo (dua dari kanan) saat serahkan trofi juara kedua Lima Nasional kepada Ravik Karsidi.

Ravik sendiri menyampaikan apresiasi atas apa yang telah diraih oleh UKM tersebut. “Saya atas nama pimpinan dan seluruh civitas akademika UNS menyampaikan apresiasi dan kebanggaan kepada Saudara sekalian. Hari ini, saya kita kita membuktikan bahwa UKM Futsal di UNS ada dan maju,” ujarnya. Ia juga menerangkan sejauh ini, nama besar UNS terkait dengan olahraga selalu dikaitkan dengan silat yang tidak hanya di tingkat Pekan Olahraga Nasional (PON), tetapi juga ASEAN dan dunia. “Monggo, cita-citakan untuk bisa seperti itu. Suatu saat orang biar tahu, oh, UNS itu pinter juga futsalnya,” pesannya. Lebih lanjut, ia juga berpesan agar para mahasiswa berprestasi tersebut tidak hanya jago di olahraga, tetapi juga prestasi di bidang akademik.

Sebagai tambahan informasi, untuk tim putra, posisi pertama hingga emapt berturut-turut diraih oleh Universitas Budi Luhur Jakarta, UNS, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.[*] [dodo.red.uns.ac.id]

The post Lima Nasional, UKM Futsal UNS Sabet Posisi Dua appeared first on Universitas Sebelas Maret.

ICoMS 2016: Antisipasi Gerakan Terorisme Global melalui Nilai Kemanusiaan

$
0
0

Program Studi S-1 Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (FIB UNS) Surakarta bekerja sama dengan Pusat Studi Timur Tengah Ain Shams University, Kairo, Mesir gelar International Conference on Middle East and Southeast Asia (ICoMS) 2016. Konferensi internasional yang diselenggarakan pada 26-27 Oktober 2016 tersebut mengangkat tema “Actualizing the Values of Humanism to Avoid the Global Terrorism”. Para pembicara yang dihadirkan dalam konferensi ini antara lain Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Abdurrahman Mohammad Fachir, Gamal Shakra (Ain Shams University, Mesir), Ibrahim Zein (IIUM Malaysia), Azyumardi Azra (UIN Jakarta), Hasyim Muzaddi (Dewan Pertimbangan Presiden Indonesia), Sangidu (Universitas Gadjah Mada), dan Isdtadiyantha (UNS Surakarta).

kemanusiaan

Ravik Karsidi beri sambutan dalam International Conference on Middle East and Southeast Asia (ICoMS) 2016 di Auditorium UNS, Rabu (26/10/2016).

Konferensi ini menyoroti terorisme sebagai suatu fenomena yang saat ini tengah mendapatkan perhatian publik. Terorisme dianggap sebagai monster yang berbahaya dan akan mengancam keselamatan, keamanan, dan peradaban masyarakat dunia. Gerakan terorisme global menimbulkan penderitaan berkepanjangan, hilangnya peradaban suatu bangsa, dan korban jiwa yang jumlahnya terus meningkat, termasuk janda dan anak yatim. Menurut Gamal Shakra, terorisme kini telah berkembang pesat dan menyentuh hampir seluruh negara-negara di dunia baik di sisi barat maupun timur. Banyak tindakan-tindakan terorisme seperti pembunuhan, penghancuran, dan penculikan berkedok di bawah doktrin agama tertentu. Fenomena ini menimbulkan tantangan baru bagi para cendekiawan dunia untuk mengupas tuntas mengenai terorisme dari mulai awal kemunculannya, faktor penyebabnya, serta bagaimana cara untuk mengantisipasi dan mencegahnya. Lebih lanjut, Gamal Shakra juga menuturkan bahwa radikalisme, keterbelakangan, dan kemiskinan merupakan beberapa faktor yang dapat menyebabkan gerakan terorisme.

Penanaman nilai humanisme atau kemanusiaan, merupakan salah satu alternatif untuk mencegah dan mengantisipasi penyebarluasan gerakan terorisme global. Apabila masyarakat telah mengintegrasikan nilai-nilai kemanusiaan, tidak peduli apapun agamanya dan akidahnya, masyarakat akan memiliki gambaran bahwa terorisme merupakan gerakan yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan dan harus dilawan. Gamal Shakra juga mengimbau bahwa melalui konferensi ini, kaum cendekiawan, khususnya mahasiswa mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat luas bahwa terorisme merupakan gerakan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan agama maupun teks keagamaan tertentu. Terorisme merupakan sesuatu  yang harus diantisipasi karena mengancam kemaslahatan seluruh umat di dunia.

Di sela acara, berlangsung penandatanganan MoU antara Universitas Sebelas Maret dan Ain Sham University, Mesir sebagai suatu bentuk komitmen kerja sama. Rektor UNS, Ravik Karsidi, dalam sambutannya, memberikan apresiasi sebesar-besarnya pada penyelenggaraan ICoMS 2016 dan berharap bahwa konferensi internasional ini akan berlanjut setiap tahunnya. [*] (anggiayu.red.uns.ac.id)

The post ICoMS 2016: Antisipasi Gerakan Terorisme Global melalui Nilai Kemanusiaan appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Ini Dia Serba-Serbi Korea Selatan di Sharing Day #14

$
0
0
de

Sharing Day #14 “Korean Day” diisi oleh Jeon Hyo Bin, mahasiswi asal Korea Selatan yang tengah mengikuti program Darmasiswa di UNS.

International Office Universitas Sebelas Maret (IO UNS) Surakarta menggelar acara Sharing Day #14 yang bertemakan Korean Day pada Kamis (27/10/2016). Jeon Hyo Bin, mahasiswi asal Korea Selatan berkesempatan menceritakan hal menarik tentang negaranya, Korea Selatan, pada Sharing Day#14 yang di gelar di Ruang Nakula, Perpustakaan Pusat UNS Lantai 2. Berikut serba-serbi Korea Selatan menurut penuturan Jeon Hyo Bin:

Transportasi di Korea

Alat transportasi di Korea yang paling umum digunakan adalah bus, subway (kereta bawah tanah), dan taxi. “Di Korea, jarang ada yang menggunakan sepeda motor. Sepeda motor umumnya dipakai untuk delivery service,” terang Hyo Bin. Menurut Hyo Bin ada perbedaan antara alat transportasi di Indonesia dan di Korea. Salah satunya adalah alat pembayaran transportasi, yaitu dengan menggunakan T-Money atau harus membayar dengan uang pas. T-Money adalah alat pembayaran non tunai yang terdiri dari berbagai bentuk yang dipergunakan untuk membayar dan mempunyai fungsi yang sama seperti debit card, sehingga bisa di-recharge.

Wajib Militer

Wajib militer (wamil) merupakan salah satu hal yang membedakan Korea Selatan dan Indonesia. Hyo Bin menjelaskan bahwa tujuan wamil adalah untuk mempersiapkan para pemuda negara tersebut dengan teknik dasar militer sehingga siap membela negaranya jika sewaktu-waktu terjadi ancaman invansi dari negara lain dan militer kekurangan pasukan. “Semua laki-laki Korea yang sehat fisik dan mental dan berusia di atas 18 tahun, akan mendapatkan panggilan wamil,” terang Hyo Bin. Hyo Bin menambahkan mereka akan di training dulu lalu akan dimasukkan ke salah satu kategori, yaitu navy, army, marine, atau air force

Makanan Khas Korea

“Kebanyakan makanan Korea adalah pedas dan ada beberapa macam mie,” terang Hyo Bin. Dalam acara ini juga diberikan tantangan kepada empat peserta untuk memakan samyang. Samyang merupakan mie ramen khas Korea yang memiliki rasa yang pedas. Karena peminatnya yang banyak, Hyo Bin meminta melakukan permainan batu-gunting-kertas untuk menentukan peserta yang akan mengikuti tantangan. Putri, mahasiswa dari prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNS keluar menjadi pemenang tantangan memakan samyang. Putri mengaku senang bisa mengikuti acara ini, karena bisa lebih mengetahui tentang Korea Selatan.

Jeon Hyo Bin, mahasiswi Prodi Bahasa Indonesia UNS asal Korea Selatan

Jeon Hyo Bin belajar bahasa Indonesia di UNS.

Jeon Hyo Bin merupakan mahasiswa lulusan Prodi Hubungan Internasional dari salah satu universitas di Korea Selatan yang kemudian mengikuti program Darmasiswa untuk mempelajari bahasa Indonesia di UNS selama 1 tahun. “Saya ingin belajar bahasa Indonesia, tapi di sini ada satu masalah. Saya mau belajar bahasa Indonesia, tapi di sini pakainya bahasa Jawa,” terang Hyo Bin dengan bahasa Indonesia yang masih terbata-bata.

Sharing Day merupakan acara yang rutin digelar oleh IO UNS untuk memberikan ruang kepada mahasiswa asing yang sedang belajar di UNS untuk memperkenalkan negaranya kepada civitas akademika UNS untuk mengenal lebih dalam mengenai negara mereka. Sharing Day kali  ini merupakan Sharing Day ke-14 yang digelar oleh IO UNS.[](azaria.red.uns.ac.id)

The post Ini Dia Serba-Serbi Korea Selatan di Sharing Day #14 appeared first on Universitas Sebelas Maret.


Tingkatkan Produktivitas Nasional dengan Bangun Konektivitas Prasarana Transportasi

$
0
0

Himpunan Mahasiswa Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (FT UNS) Surakarta menyelenggarakan seminar nasional bertema “Optimalisasi Pembangunan Prasarana Transportasi Antarmoda Guna Mendukung Konektivitas Nasional”, Sabtu (29/10/2016). Dalam seminar yang digelar di Auditorium UNS tersebut menghadirkan 5 pembicara yang dibagi dalam 2 sesi. Sesi pertama diisi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono yang diwakili Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) PUPR, Danis H. Sumadilaga; Anggota Komisi V DPR RI, Nusyirwan Soejono; Kepala Balitbang Kementerian Perhubungan, Agus Santoso. Untuk sesi kedua, narasumber yang dihadirkan adalah Kasubdit Penataan dan Pengembanan Jaringan Perkeretaapian, Titiek Masdini Agustrina dan Akademisi UNS, Ary Setyawan.

Dekan FT, Solihin As’ad dalam sambutannya mengatakan bahwa yang disebut konektivitas pada akhirnya selain untuk menghubungkan antar daerah yang masih terisolasi dan yang sudah memiliki akses adalah untuk membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

img_1860

Menggantikan Menteri PUPR, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) PUPR, Danis H. Sumadilaga menyampaikan materi pada semnas.

Salah satu pembicara yakni Danis memberikan materi mengenai perkembangan infrastruktur transportasi di Indonesia, tantangan yang ada dalam mewujudkan Nawacita, dan peranan Kementerian PUPR. Ia memulai presentasinya dengan menyampaikan masalah indeks daya saing Indonesia yang memengaruhi peringkat daya saing. Naik turunnya peringkat daya saing dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya mengenai kondisi jalan. “Kalau kita berbicara masalah transportasi adalah biaya logistik. Di kita, biaya logistik itu kurang lebih 24 persen dari GBT. Padahal di Malaysia 13 persen, di Amerika, Jepang 11 persen,” ungkapnya. Selain itu, fakta di lapangan mengungkapkan bahwa sebanyak 80 persen lalu lintas angkutan penumpang dan 90 persen lalu lintas barang bertumpu pada jalan.

Berdasarkan data, masih lanjut Danis, pada 2015 penduduk Indonesia, sebanyak 53 persen hidup di perkotaan. “2035, proyeksinya, 72 persen akan hidup di perkotaan,” terang Dani. Implikasi yang akan terjadi adalah beban pada infrastruktur yang terkait dengan mobilitas yaitu transportasi, sehingga moda transportasi yang bersifat pribadi memang harus dikurangi.

Tugas Kemen PUPR

Lebih lanjut, tugas Kementerian PUPR di periode ini adalah membangun Indonesia dari pinggiran dan bagaimana meningkatkan produktivitas nasional. “Membangun produktivitas adalah membangun konektivitas,” ujar lulusan dari salah satu perguruan tinggi Australia itu.

Konektivitas transportasi nasional, menurutnya, merupakan keterpaduan antar moda transportasi untuk menghubungkan antar pusat-pusat kegiatan dalam rangka memperlancar arus barang, jasa, dan penumpang. Peran kementerian tersebut adalah membangun sistem jaringan nasional yang mendukung pelabuhan, bandara, angkutan sungai, terminal, industri, dan pusat kegiatan nasional lainnya. “Selain itu, yang dibangun selama 5 tahun ke depan mulai 2015 adalah kita akan membuat kontruksi jalan tol 1000 km, memelihara jalan nasional sepanjang 47 ribu km, pembangunan jalan nasional, 2560 flyover, dan lain sebagainya.

Solihin As'ad sampaikan bahwa konektivitas moda transportasi adalah untuk membawa kesejahteraan untuk masyarakat.

Solihin As’ad, Dekan FT UNS menyampaikan bahwa konektivitas moda transportasi adalah untuk membawa kesejahteraan untuk masyarakat.

Dalam seminar tersebut, mahasiswa, praktisi, akademisi, dan pihak lain yang bersangkutan serta berkepentingan dapat ikut berpartisipasi untuk menggali inovasi dalam mengoptimalkan sumber daya dan permasalahan yang ada. “Hasil dari seminar nasional Civil Week 2016 ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan konektivitas antardaerah sehingga pemerataan pembangunan di setiap daerah di Indoneisa dapat tercapai,” ujar Ketua Panitia Civil Week 2016, Lintang Taruna.[](dodo.red.uns.ac.id)

The post Tingkatkan Produktivitas Nasional dengan Bangun Konektivitas Prasarana Transportasi appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Semnas“Dari Pemimpi Jadi Pemimpin”, Putri Indonesia 2015 Berbagi Tips Wujudkan Mimpimu

$
0
0

Himpunan Mahasoswa Administrasi Negara (Himagara) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS) Surakarta gelar Seminar Nasional dengan tema “Dari Pemimpi Jadi Pemimpin”. Kegiatan ini diadakan pada Sabtu (29/10/16) di Graha Wisata Niaga Slamet Riyadi Surakarta.

Dalam seminar ini, hadir 3 pembicara yaitu Anindya Kusuma Putri (Puteri Indonesia 2015); Ismi Dwi Astuti Nugraeni (Dekan FISIP UNS); dan Dian Sasmita (Founder Sahabat Kapas) yang didampingi oleh Tria Rahmawati sebagai moderator. Seminar nasional yang dikemas dalam bentuk talkshow ini membahas tentang kiat-kiat bermimpi untuk menjadi seorang pemimpin,  khususnya bagi kaum perempuan.

Dari kiri: Anindya Kusuma Putri, Dian Sasmita, Ismi Dwi Astuti Nugraeni, danTria Rahmawati

Dari kiri: Anindya Kusuma Putri, Dian Sasmita, Ismi Dwi Astuti Nugraeni, danTria Rahmawati.

Menurut Ismi, kunci utama dalam menggapai sebuah mimpi yaitu menetapkan sesuatu hal yang ingin dicapai. Tujuan yang ingin dicapai pada hakikatnya akan mengikat diri untuk bias mencapai tujuan tersebut dan tidak mudah melupakannya. “Bagaimana bias bermimpi jika tidak yakin atas mimpi kita sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, Anindya Kusuma Putri menyebutkan 4 kiat-kiat mimpi yang dimilikinya. “Yang pertama kita harus mencoba, jangan berasumsi sebelum mencoba. Kedua, berani untuk melakukan. Ketiga yaitu percaya pada apa yang kita lakukan. Dan terakhir make it happen. Buatlah mimpi-mimpimu menjadi kenyataan,” terangnya kepada para peserta seminar.

Dalam mewujudkan sebuah mimpi, seseorang memiliki caranya masing-masing. Semua mimpi diraih dengan berbagai ujian dan rintangan. Perlu pengorbanan yang besar dalam meraihnya. “Untuk meraihnya kita harus bekerja keras dan mengubah pemikiran kita menjadi lebih maju, ” tambah Dian Sasmita.

Seminar Nasional “Dari Pemimpi Jadi Pemimpin” merupakan puncak acara dari kegiatan Administrasi Negara Festival (AN Fest) 2016 yang dimulai pada tanggal 14 Oktober 2016 kemarin. Peserta seminar merupakan mahasiswa yang datang dari berbagai perguruan tinggi di Solo. Dengan adanya seminar ini peserta dapat mengambil kesimpulan bahwa dengan mempercayai mimpi, semua mimpi dapat dicapai dan menjadi kenyataan.[](elsa.red.uns.ac.id)

The post Semnas“Dari Pemimpi Jadi Pemimpin”, Putri Indonesia 2015 Berbagi Tips Wujudkan Mimpimu appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Ketahanan Infrastruktur Sipil untuk Antisipasi Bencana Alam

$
0
0

Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (FT UNS) Surakarta bersama Yayasan Alumni Sipil Peduli (Alped) menggelar seminar nasional bertajuk “Ketahanan Infrastruktur Sipil untuk Antisipasi Bencana Alam”, Rabu (2/11/2016). Ada tiga narasumber yang didapuk menjadi pembicara, yakni Andi Eka Sakya (Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), Unggul Priyanto (Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), dan Arie Setiadi Moerwanto (Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).

Seminar tersebut dilatarbelakangi oleh fenomena pembangunan infrastruktur di Indonesia yang akhir-akhir ini sedang digalakkan oleh pemerintah pusat. Pada saat yang bersamaan dengan pembangunan infrastruktur tersebut, banyak terjadi peristiwa alam yang menimbulkan kerusakan pada bangunan infrastruktur yang sudah ada. “Melihat fenomena tersebut, maka perencanaan dan pembangunan yang mengedepankan ketahanan infrastruktur dalam mengantisipasi kejadian bencana alam menjadi sebuah tuntutan,” ujar Kepala Prodi Teknik Sipil, Wibowo.

Andy Eka Sakya berikan pemahaman mengenai ketahanan bangunan dalam perspektif bencana alam di Indonesia.

Andy Eka Sakya berikan pemahaman mengenai ketahanan bangunan dalam perspektif bencana alam di Indonesia.

Salah satu pembicara, Andy Eka Sakya menyampaikan presentasi mengenai ketahanan bangunan dalam perspektif bencana alam di Indonesia. Ia mengatakan bahwa saat ini di tengah periode yang lazimnya merupakan puncak musim kemarau dan awal musim penghujan, tetapi banjir telah terjadi di berbagai lokasi. Hal tersebut berdasarkan kejadian di Garut pada September, serta Bandung dan Gorontalo pada Oktober. “Kejadian bencana tersebut, selain belum pernah terjadi sebelumnya, juga jelas menimbulkan korban dan kerugian, baik dalam bentuk terhentinya kegiatan ekonomi produktif, korban manusia, maupun bangunan serta konstruksi lainnya,” terangnya.

Andy juga memaparkan perbandingan kerugian bencana gempa bumi yang terjadi di beberapa kota seperti Amatrice, Italia dan Yogyakarta, Indonesia. Di Amatrice, 24 Agustus 2016 pukul 3.36 waktu setempat terjadi gempa bumi sebesar 6,2 skala Richter yang menewaskan 297 orang dan 365 orang luka. Sedangkan di Yogyakarta, pada 27 Mei 2006 pukul 5.55 WIB, gempa bumi dengan besar yang sama menewaskan 6.234 orang, 33.231 orang luka berat, dan 12.917 orang luka ringan. Perbandingan yang jauh tersebut tidak lepas dari kebijakan Italia yang memberlakukan Peraturan Bangunan Tahan Gempa 1974 pada bangunan infrastrukturnya dan diperbaharui pada 2012.

Dirjen Bina Marga Kemen PUPR, Arie Setiadi Moerwanto.

Dirjen Bina Marga Kemen PUPR, Arie Setiadi Moerwanto.

“Kita biasanya tidak pernah berupaya mencegah hingga kondisi terlambat,” tuturnya. Korban, bukan disebabkan oleh bencana alam itu sendiri, melainkan lebih disebabkan oleh bangunan yang tidak memenuhi ketentuan teknis. Ia juga menyampaikan bahwa jumlah korban yang ada akan sangat bergantung pada faktor seberapa kuat bangunan yang didirikan.

Sementara itu, Unggul Priyanto menyampaikan materinya mengenai teknologi untuk memanipulasi cuaca. Terakhir, Arie Setiadi Moerwanto memberikan materi tentang tantangan dan peluang pengembangan infrastruktur di Indonesia.[](dodo.red.uns.ac.id)

The post Ketahanan Infrastruktur Sipil untuk Antisipasi Bencana Alam appeared first on Universitas Sebelas Maret.

ICoSAPS 2016: Bahas Dinamika Sosial Politik dalam Bingkai Teknologi Informasi

$
0
0

Kementrian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia mencatat bahwa di tahun 2015 pengguna internet di Indonesia telah mencapai angka 82 juta. Jumlah pemakai internet yang besar ini telah mempengaruhi bidang-bidang kehidupan masyarakat luas. Mulai dari penggunaan media sosial, akses sumber daya ekonomi, partisipasi langsung dalam politik, dan penggunaan inovasi teknologi yang baru. Dalam rangka memberikan wadah diskusi untuk membahas fenomena ini, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS) Surakarta gelar  The 3rd International Conference on Social and Political Science (ICoSaPS) di Hotel Lor In, Surakarta. Konferensi internasional yang digelar pada tanggal 2 November hingga 3 November 2016 merupakan salah satu upaya internasionalisasi FISIP yang nantinya akan berperan dalam mewujudkan UNS sebagai World Class University.

Tema yang diusung dalam ICoSaPs ketiga ini adalah “The Impact of Information Technology on Social Politic Dinamycs” yang membahas mengenai dampak perkembangan teknologi dan informasi dalam proses politik dan perumusan kebijakan publik. Adapun pembicara yang dihadirkan dalam konferensi ini adalah Janet McIntyre (Flinders University, South Australia), Eric Loo (University of Wollongong), Priyambudi Sulistiyanto (Flinders University, South Australia), Sri Hastjarjo (Universitas Sebelas Maret), dan Bilveer Singh (National University of Singapore).

Dekan FISIP UNS Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, Ketua IcoSaPS Rino Ardhian Nugroho bersama para pembicara The 3rd International Conference on Social and Political Science (ICoSaPS) di Hotel Lor In Surakarta, Rabu (2/11/2016).

Dekan FISIP UNS Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, Ketua IcoSaPS Rino Ardhian Nugroho bersama para pembicara The 3rd International Conference on Social and Political Science (ICoSaPS) di Hotel Lor In Surakarta, Rabu (2/11/2016).

Perkembangan teknologi dan informasi di era ini telah mempengaruhi kehidupan manusia di berbagai bidang. Penemuan teknologi informasi baru seperti media sosial dan e-mail telah mengubah cara masyarakat berkomunikasi, melihat suatu fenomena dan menyikapi setiap kejadian di dunia yang telah mengglobal ini. Pemerintah Indonesia misalnya, telah mengadaptasi nilai-nilai teknologi informasi ke dalam sistem pelayanan publik baru berbasis e-government. E-government memungkinkan masyarakat untuk mengakses informasi sercara langsung sekaligus berkomunikasi dengan eksekutif dan perwakilan rakyat mengenai tanggapan mereka terkait dengan suatu kebijakan. Dinamika komunikasi dalam politik saat ini, telah meningkatkan penerapan nilai-nilai demokrasi dalam pemerintahan sekaligus mencegah penyebaran isu-isu SARA dan konflik dalam masyarakat.

Ketua IcoSaPS Rino Ardhian Nugroho, menyatakan bahwa tema yang diangkat dalam konferensi internasional ini sangat relevan karena pada era sekarang perkembangan teknologi sangatlah pesat. Lebih lanjut, Dekan FISIP UNS Ismi Dwi Astuti Nurhaeni juga menjelaskan bahwa acara ini merupakan peran nyata seluruh akademisi FISIP dalam menyikapi perkembangan IPTEK dimana empat program studi FISIP saling berkolaborasi dalam konferensi.

Wakil Rektor Bidang Akademik UNS, Sutarno, dalam sambutannya, memaparkan  konferensi ini merupakan suatu wadah bagi para peneliti dan akademisi untuk saling bertukar inovasi, ide dan pandangan-pandangan baru terkait topik yang diangkat. “Konferensi ini juga merupakan acara yang mendukung UNS menuju world class university,” tutupnya.[](anggi.red.uns.ac.id)

The post ICoSAPS 2016: Bahas Dinamika Sosial Politik dalam Bingkai Teknologi Informasi appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Museum Goes to Campus: Jadi Sarana Edukasi, Rekreasi, dan Informasi

$
0
0

Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (FIB UNS) Surakarta berinisiatif mengadakan kegiatan pameran yang berisi koleksi beberapa museum di Indonesia. Kegiatan tersebut akan digelar di Auditorium UNS mulai Selasa hingga Minggu, (8-13/11/2016). Dalam Museum Goes to Campus (MGtC) yang diikuti 24 museum dan/atau lembaga ini, panitia mengusung tema “Menjaga Memori Kolektif Bangsa”. Pameran akan dibuka mulai pukul 9.00 WIB sampai 17.00 WIB di setiap hari pelaksanaan tanpa dipungut biaya.

(kiri-kanan) Koordinator Tali Sejarah, Agus HK Soetomo; Dekan FIB, Riyadi Santosa; dan Kaprodi Ilmu Sejarah, Tiwuk Kusuma Hastuti.

(dari kiri) Koordinator Tali Sejarah, Agus HK Soetomo; Dekan FIB, Riyadi Santosa; dan Kaprodi Ilmu Sejarah, Tiwuk Kusuma Hastuti.

Dalam kegiatan ini, prodi terkait bekerja sama dengan Komunitas Tali Sejarah, Keluarga Alumni Fakultas Ilmu Budaya (KAFIB) UNS, dan Keluarga Alumni Fakultas Seni Rupa (KAFSRD) UNS. MGtC merupakan pameran bersama sejumlah museum yang dimaksudkan untuk memudahkan publik mendapatkan akses informasi mengenai hal-hal umum yang terkait dengan museum, nilai sejarah, dan memori kolektif bangsa. “Selain itu, juga untuk menjalin kerja sama antara museum dan kampus, dan dalam rangka mendukung program pemerintah di bidang penguatan karakter bangsa, pendidikan, dan pariwisata,” ungkap Kepala Prodi Ilmu Sejarah, Tiwuk Kusuma Hastuti.

Ia melanjutkan bahwa museum juga merupakan sarana edukasi, rekreasi, dan informasi yang relatif lengkap. Dalam konteks penguatan jati diri dann pembangunan karakter bangsa, museum dengan koleksi dan riwayat kesejarahan adalah penjaga memori bangsa sekaligus menyimpan warisan nilai-nilai sejarah. Hal tersebut, tentunya harus dilestarikan dan disosialisasikan kepada masyarakat.

Lebih lanjut, Dekan FIB, Riyadi Santosa merasa prihatin dengan kondisi museum saat ini. “Kita mengadakan acara MGtC ini untuk tujuan mulia, kalau boleh saya bilang. Karena sampai saat ini kita merasa bahwa kehadiran museum di lingkungan kita masih belum terasa merasuk ke dalam nurani masyarakat,” tuturnya. Kegiatan ini, lanjutnya, adalah salah satu usaha untuk mendekatkan masyarakat dan museum yang notabene merupakan bagian dari sejarah peradaban manusia.

Riyadi sampaikan keprihatinan kondisi museum di lingkungan masyarakat.

Riyadi sampaikan keprihatinan kondisi museum di lingkungan masyarakat.

Sebanyak 24 museum dan/atau lembaga dari Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Surakarta, Sragen, Sukoharjo, dan Blitar ini akan menampilkan profil dan memamerkan koleksi sesuai dengan karakter museum terkait. Beberapa museum yang terlibat adalah Museum Sumpah Pemuda (Jakarta), Museum Basoeki Abdullah (Jakarta), Museum Kepresidenan (Bogor), Museum Monumen Jogja Kembali (Yogyakarta), Museum Proklamator (Blitar), Museum Radya Pustaka (Surakarta), dan lain sebagainya.

Selain agenda utama berupa pameran di atas, ada beberapa agenda lain yakni penandatanganan nota kesepahaman antara UNS dan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengenai pengembangan museum di kampus. Selanjutnya, seminar tentang “Kampus dan Masa Depan Museum di Indonesia” (8/11/2016), Forum Group Discussion (FGD) “Kampus dan Museun” (10/11/2016), diskusi “Penguatan Nilai-nilai Sejarah” (11/11/2016), lomba fotografi, festival kebudayaan dalam bentuk lomba dongeng nusantara, dan bazar UMKM Mahasiswa.[](dodo.red.uns.ac.id)

The post Museum Goes to Campus: Jadi Sarana Edukasi, Rekreasi, dan Informasi appeared first on Universitas Sebelas Maret.

Viewing all 5023 articles
Browse latest View live


Latest Images